Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
E-COMMERCE

Mengenal Monica Wijaya, Sosok di Balik Game Shopee yang Viral di Berbagai Negara

Kompas.com - 09/03/2022, 08:00 WIB
Hotria Mariana,
Sheila Respati

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Pengguna Shopee tentu tak asing dengan game Shopee Bubble. Selain menawarkan hadiah menarik, seperti koin dan voucer yang bisa dipakai belanja lagi di Shopee, game bergenre puzzle ini juga menyenangkan karena dapat mengusir rasa jenuh akibat rutinitas harian.

Menariknya, tidak hanya pelanggan Shopee di Indonesia saja yang memainkan permainan tersebut, tapi juga Asia Tenggara, Taiwan, hingga Brasil.

Kesuksesan Shopee Bubble menarik minat bermain game para pengguna Shopee tak terlepas dari campur tangan Monica Wijaya. Perempuan tamatan Universitas Indonesia (UI) Jurusan Teknologi Biopress, Departemen Teknik Kimia, ini merupakan Product Manager Shopee Indonesia.

Selain Shopee Bubble, ia juga berperan dalam pembuatan puluhan fitur game dan marketing di platform e-commerce tersebut.

Dalam rangka Hari Perempuan Internasional yang jatuh setiap 8 Maret, Monica membagikan kisahnya melakoni profesi yang sering kali disebut sebagai bidang pekerjaan laki-laki. Perjalanan karier Monica sejalan dengan tema Hari Perempuan Internasional tahun ini, yakni #BreakTheBias. 

“Saya hobi bermain games sejak lama. Candy Crush menjadi salah satu permainan favorit saya. Kegemaran ini menjadi salah satu penyokong karier saya,” katanya kepada Kompas.com, Selasa (8/3/2022).

Baca juga: Gelar Kampanye 3.15 Hari Belanja Konsumen, Shopee Ajak Penggunanya Apresiasi Diri Sendiri

Lebih lanjut, Monica menuturkan bahwa bisa bekerja di Shopee merupakan pengalaman menarik. Ia bisa mengawinkan hobi dengan kemampuan analisis yang didapat sewaktu kuliah untuk menghasilkan manfaat cukup besar bagi pengguna platform tersebut. Bahkan, semenjak bekerja di Shopee Indonesia, kegemarannya bermain game malah semakin tersalurkan.

“Selain itu, berkarir sebagai product manager dalam platform digital secara tidak langsung mematahkan stereotip bahwa industri game developer hanya milik kaum adam,” imbuh ibu anak satu itu.

Sepanjang empat tahun berkarier di Shopee Indonesia, Monica bersama tim sudah menghasilkan lebih dari 10 game pada fitur Shopee Games. Salah satunya, Tebak Kata yang juga dimainkan pengguna Shopee di banyak negara.

Ia juga getol meneliti beragam game yang pernah dimainkan. Hasil riset tersebut akan menjadi rujukan produk permainan virtual yang akan dikembangkan olehnya dan tim engineering Shopee Indonesia.

Monica mendobrak bias dan stereotip bahwa bidang pekerjaan yang berkaitan dengan teknologi informasi hanya untuk laki-laki. DOK. Istimewa Monica mendobrak bias dan stereotip bahwa bidang pekerjaan yang berkaitan dengan teknologi informasi hanya untuk laki-laki.

Adapun fitur Shopee Games merupakan sebuah inovasi yang ditujukan bagi bara pelanggan Shopee untuk meningkatkan kepuasan dan kesenangan dalam berbelanja.

Meski menjalani profesi yang sesuai hobi, Monica mengaku, tidak berarti pekerjaannya tanpa kendala. Pasalnya, bermain games untuk bersenang-senang berbeda dengan bermain untuk keperluan profesional.

Baca juga: Hari Perempuan Internasional, Ini Tiga Kisah Womanpreneur Kembangkan Usaha melalui E-Commerce

“Mengembangkan games berarti mau tidak mau saya harus belajar dan belajar untuk membuat keputusan yang akurat sebanyak mungkin,” ungkapnya.

Tantangan lain dihadapi Monica saat harus memacu tim yang terdiri dari engineer, designer, dan marketing, agar mampu memenuhi tenggat waktu merampungkan fitur games serta marketing yang menyenangkan untuk dimainkan.

Soal menciptakan game, Monica pun menjelaskan prosesnya. Setelah hasil riset diolah, ia bersama tim menentukan konsep yang disesuaikan dengan minat masyarakat. Konsep tersebut lalu dituangkan ke dalam bentuk prototipe untuk uji coba.

“Saya juga bekerja sama dengan tim pemasaran untuk meluncurkan games yang dikembangkan,” imbuh perempuan berusia 32 tahun itu.

Monica berharap, kisahnya dapat menjadi motivasi bagi para talenta digital perempuan yang ingin meniti karier di dunia teknologi. Dengan catatan, teruslah menimba ilmu agar kemampuan semakin terasah.

“Saya optimistis, potensi sumber daya digital Indonesia di masa depan akan terus tumbuh dan berkualitas. Apalagi, Sea Group telah meluncurkan Sea Labs Indonesia. Fasilitas ini bertujuan mengembangkan skill dari talenta digital lokal untuk dapat bersaing di ranah global,” terangnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com