Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Identik dengan Nyepi, Apa Itu Pawai Ogoh-ogoh?

Kompas.com - 03/03/2022, 09:05 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Para pembuat ogoh-ogoh tersebut adalah remaja yang tergabung dalam seka (kelompok) teruna-teruni.

Kerangkanya ogoh-ogoh terbuat dari bambu atau kurungan ayam, dibungkus kertas semen bekas, dipulas warna-warni.

Baca juga: 6 Tradisi Unik Lebaran di Indonesia, Apa Saja?

Bentuk ogoh-ogoh

Wujud ogoh-ogoh dapat bermacam-macam, mulai dari binatang-binatang purba seperti di film Jurassic Park.

Ada juga yang berbentuk roh-roh jahat yang menyeramkan, wisatawan sering menyebutnya dengan monster.

Sampai berbentuk aktual seperti lelaki kerempeng yang terserang AIDS atau anak muda gondrong bertato menaiki Harley-Davidson.

Pawai di Denpasar

Pawai ogoh-ogoh di Denpasar diatur oleh Pemerintah Kota Denpasar. Arakan pawai diizinkan untuk melewati patung Catur Muta di jantung kota.

Sewaktu pawai, sepanjang jalan di Kota Denpasar akan dipenuhi dengan penonton yang ikut memeriahkan.

Akibat acara tersebut, lalu lintas akan mengalami kemacetan dan toko-toko akan tutup karena massa tumpah ruah memadati tepi jalan.

Pawai ogoh-ogoh boleh disebut sebagai pawai kesenian paling akbar di Bali, mengalahkan pesta kesenian Bali lainnya.

Pawai kesenian di Bali biasanya menempuh jarak tiga kilometer, sedangkan pawai ogoh-ogoh dapat menempuh hingga puluhan kilometer melibatkan ribuan pelaku dan disaksikan puluhan ribu penonton.

Baca juga: Mengintip Patung Jokowi Naik Motor yang Akan Dipasang di Sirkuit Mandalika...

(Sumber: Kompas.com/Dini Daniswari, Ahmad Muzakki Al Hasan | Editor: Dini Daniswari, Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Penjelasan Lengkap Kuasa Hukum AW soal Kasus Suami BCL Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 M

Penjelasan Lengkap Kuasa Hukum AW soal Kasus Suami BCL Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 M

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com