Para pembuat ogoh-ogoh tersebut adalah remaja yang tergabung dalam seka (kelompok) teruna-teruni.
Kerangkanya ogoh-ogoh terbuat dari bambu atau kurungan ayam, dibungkus kertas semen bekas, dipulas warna-warni.
Baca juga: 6 Tradisi Unik Lebaran di Indonesia, Apa Saja?
Wujud ogoh-ogoh dapat bermacam-macam, mulai dari binatang-binatang purba seperti di film Jurassic Park.
Ada juga yang berbentuk roh-roh jahat yang menyeramkan, wisatawan sering menyebutnya dengan monster.
Sampai berbentuk aktual seperti lelaki kerempeng yang terserang AIDS atau anak muda gondrong bertato menaiki Harley-Davidson.
Pawai ogoh-ogoh di Denpasar diatur oleh Pemerintah Kota Denpasar. Arakan pawai diizinkan untuk melewati patung Catur Muta di jantung kota.
Sewaktu pawai, sepanjang jalan di Kota Denpasar akan dipenuhi dengan penonton yang ikut memeriahkan.
Akibat acara tersebut, lalu lintas akan mengalami kemacetan dan toko-toko akan tutup karena massa tumpah ruah memadati tepi jalan.
Pawai ogoh-ogoh boleh disebut sebagai pawai kesenian paling akbar di Bali, mengalahkan pesta kesenian Bali lainnya.
Pawai kesenian di Bali biasanya menempuh jarak tiga kilometer, sedangkan pawai ogoh-ogoh dapat menempuh hingga puluhan kilometer melibatkan ribuan pelaku dan disaksikan puluhan ribu penonton.
Baca juga: Mengintip Patung Jokowi Naik Motor yang Akan Dipasang di Sirkuit Mandalika...
(Sumber: Kompas.com/Dini Daniswari, Ahmad Muzakki Al Hasan | Editor: Dini Daniswari, Andi Hartik)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.