Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Long Covid Nyata, Menyerang Otak hingga Paru-paru

Kompas.com - 26/02/2022, 18:45 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Dampak Long Covid pada otak hingga paru-paru

Dikutip dari laman NY Times, Long Covid muncul layaknya penyakit kronis namun dengan beragam gejala.

Sejumlah gejala yang muncul terkadang tak dapat dijelaskan menggunakan tes laboratorium konvensional.

Sulitnya deteksi long covid kemudian berisiko membuat dokter salah dalam mendiagnosis gejala sebagai psikosomatik.

Sementara di sisi lain, sebuah penelitian menemukan adanya disfungsi yang tampak di berbagai bagian tubuh ketika seseorang mengalami Long Covid.

Baca juga: Apa Itu Kanker Pankreas seperti yang Dialami Jeong Chan-Young dalam Drakor Thirty Nine

 

Berikut ini sejumlah dampak dari long covid:

1. Sistem kekebalan tubuh

Pada mereka yang mengalami long Covid biasanya akan terganggu sistem imunnya dibanding mereka yang sembuh total sesudah terinfeksi Covid.

Menurut peneliti hal itu karena tubuh masih melawan sisa-sisa virus yang mungkin terlanjur menyebar luas.

Saat ini sebuah studi yang sedang berlangsung mencoba menentukan apakah reservoir virus bisa menyebabkan peradangan jaringan sekitar hingga menyebabkan kabut otak, masalah pencernaan dan gejala lain.

Dugaan lain mengapa long covid mempengaruhi sistem kekebalan tubuh adalah karena covid memicu respon autoimun yang bertahan lama dan merusak.

Serta karena infeksi memicu peradangan kronis yang kemudian mengaktifkan kembali virus lain di tubuh yang biasanya inaktif.

2. Sistem peredaran darah

Sebuah penelitian dengan pasien bergejala covid lama menunjukkan, mereka memiliki respon mengejutkan saat diminta mengendarai sepeda.

Respon jantung dan paru-paru mereka normal, namun otot-otot ereka hanya mampu mengekstraksi sebagian dari jumlah oksigen normal dari pembuluh darah kecil ketika mengayuh.

Hal ini menjadi tanda adanya disfungsi dalam sistem darah yang mengganggu aliran oksigen ke otot dan jaringan lain.

Penyebabnya kemungkinan pada peradangan kronis yang kemudian merusak serabut saraf yang membantu kontrol sirkulasi.

Kemungkinan lain adalah timbulnya gangguan kapiler kecil yang membawa oksigen ke jaringan seluruh tubuh.

Hal ini didukung penelitian Afrika Selatan yang menemukan masalah sirkulasi lain yakni adanya bekuan darah mikroskopis.

Adanya sitokin yang meningkat pada pasien covid juga berisiko merusak mitokondria yang pada akhirnya membatasi penyerapan oksigen. Ketika kadar oksigen rendah maka akan muncul gejala kelelahan parah.

3. Otak

Long Covid bisa membawa dampak pada otak seperti gangguan kognitif yang berkelanjutan termasuk penurunan perhatian, memori dan pencarian kata.

Hal ini kemungkinan muncul karena infeksi bisa memicu aktivasi berlebihan dari sel kekebalan (mikroglia) yang kemudian berkontribusi pada masalah kognitif.

Selain itu, long Covid secara signifikan mengurangi jumlah darah mencapai otak yang bisa mempengaruhi kemampuan kognitif.

Baca juga: Apa Itu Kanker Pankreas seperti yang Dialami Jeong Chan-Young dalam Drakor Thirty Nine

4. Paru-paru

Gejala long Covid biasanya berupa sesak napas.

Meskipun pada umumnya tes paru termasuk rontgen dada, CT scan dan tes fungsional seringkali kembali normal.

Dampak long covid berisiko pada munculnya kerusakan paru-paru.

Sebuah penelitian di Inggris yang memakai MRI khusus menemukan adanya kerusakan paru pada sekelompok kecil pasien long covid dimana terlihat pasien dalam menghirup oksigen kurang efisien daripada orang yang sehat.

(Sumber: Kompas.com/Alinda Hardiantoro | Editor : Inten Esti Pratiwi)

 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com