Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ide Bisnis Online Menguntungkan di 2022, Cocok buat Pemula

Kompas.com - 08/02/2022, 20:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bisnis online menjamur saat pandemi Covid-19. Tak hanya di luar negeri, tetapi juga di Indonesia.

Untuk terjun ke dunia bisnis online atau jualan online ini perlu cara yang berbeda dari bisnis offline.

Langkah pertama bagi yang baru akan memulai usaha bisnis online 2022, yaitu menentukan produk yang akan dijual, riset pasar, dan mengetahui risikonya.

Apa saja itu?

Baca juga: 7 Tempat Jualan Online Barang Bekas di Luar Negeri

Ide bisnis online yang menguntungkan di 2022

Direktur Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira menjelaskan, terdapat beberapa produk yang menguntungkan untuk dijual secara online selama pandemi Covid-19.

"Produk yang mengalami kenaikan cukup tinggi antara lain kosmetik/skin care, vitamin/obat-obatan, aksesoris smartphone, perangkat elektronik untuk mendukung WFH, busana muslim, makanan hewan, dan alat olahraga indoor," ungkap Bhima, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (8/2/2022).

Selain itu, bisnis makanan dan minuman adalah bisnis yang tidak pernah mati, demikian juga saat pandemi. Bisnis online makanan dan minuman masih relevan pada 2022.

"Makanan minuman asalkan bekerjasama dengan layanan pesan antar online masih menjanjikan di 2022," kata Bhima.

Penjual perlu memperhatikan pola konsumsi masyarakat terutama di tengah pemberlakuan PPKM level 3 dan kewaspadaan varian Omicron.

Dia mengatakan saat ini masyarakat lebih banyak beraktivitas di dalam rumah, sehingga mereka membutuhkan barang yang ada di sekitarnya.

Tren penggunaan sosial media juga membentuk kebiasaan baru.

"Itu penjelasan mengapa produk skin care diminati, meskipun acara seremonial, arisan, dan hangout di luar rumah menurun saat pandemi," tutur Bhima.

Baca juga: Cara Jualan Online di Tokopedia dan Tips Cepat Dapat Pesanan

Bisnis produk hobi

Menurut Bhima, bisnis produk-produk yang berkaitan dengan hobi menjadi salah satu yang menjanjikan di bisnis online 2022, karena banyak orang kini sering beraktivitas di rumah.

"Bisnis pet shop secara online sangat menjanjikan karena ketika di rumah, masyarakat memiliki waktu lebih untuk merawat hewan peliharaan," ucap Bhima.

Selain pet shop, bisa juga bisnis produk-produk yang digunakan untuk merawat tanaman, seperti pupuk, bibit, pohon, alat-alat berkebun, dan sebagainya.

Bhima juga membagikan tips jualan online 2022. Dia mengatakan, perlunya melakukan riset soal daya beli masyarakat.

Baca juga: Cara Jualan Online di Shopee dan Tips Cepat Dapat Pesanan

Tips jualan online

Dua hal penting yang berperan dalam masa pemulihan ekonomi seperti sekarang adalah promo dan diskon.

"Dalam kondisi pemulihan ekonomi, promo dan diskon berperan penting untuk menggaet konsumen baru khususnya segmen menengah. Kecuali produk yang high-end atau luxury ya, maka harga tidak terlalu berpengaruh," ujar Bhima.

Jadi, kata Bhima, lakukan riset dulu, siapa target marketnya dari sisi demografi, media sosial, dan lokasi.

Baca juga: 3 Cara Memaksimalkan Google Trends Gratis untuk Riset Jualan Online

Risiko jualan online

Seperti jualan offline, jualan online juga berisiko. Salah satu risikonya terdapat dalam sistem Cash on Delivery (COD).

"Risikonya paling besar melalui transaksi COD karena tingkat pengembalian barang cukup tinggi," kata Bhima.

Problemnya, menurut Bhima, ada di edukasi ke konsumen e-commerce yang tidak merata, sehingga merugikan posisi penjual.

Risiko berikutnya, ungkap Bhima, adalah modus pembelian di sosial media yang berakhir dengan penipuan.

"Pura-pura order dan transfer tapi sebenarnya ingin menipu penjual," ujar Bhima.

Lanjutnya, kasus penipuan ini bisa diatasi dengan mendorong penjualan di platform e-commerce yang terpercaya.

Tak hanya itu, risiko menjadi reseller juga tinggi karena tidak semua barang yang di stok akan habis terjual.

Ada reseller yang tergoda biaya pembelian bahan baku murah, padahal kualitas barangnya tidak disukai oleh konsumen. Akhirnya reseller merugi, dan barang menumpuk di gudang.

Selain itu, ada juga risiko barang yang dijual merupakan barang yang tren temporer atau sesaat.

Setelah tren-nya berlalu, penjual merugi atau harus banting harga karena barang tidak lagi diminati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com