Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesifikasi Helikopter Serbu AH-64E Apache Milik TNI AD, Dibekali Persenjataan Teknologi Mutakhir

Kompas.com - 12/01/2022, 19:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) memiliki salah satu alat utama sistem persenjataan (alutsista) canggih, yakni helikopter serbu AH-64E Apache.

Helikopter AH-64E Apache adalah tipe helikopter militer dari jenis penyerbu/penggempur yang bisa diterbangkan dalam berbagai keadaan cuaca.

Helikopter ini bisa membawa gabungan persenjataan lain seperti AGM-114 Hellfire dan pod roket Hydra 70 di empat hard point pada pangkal sayap.

Baca juga: Cerita dan Spesifikasi KRI dr Soeharso-990, Kapal Perang Rumah Sakit TNI AL

Lebih lengkap mengenai helikopter serbu AH-64E Apache, berikut ulasannya:

Spesifikasi helikopter serbu AH-64E Apache

Dilansir dari laman Dinas Kelaiakan Angkatan Darat, dislaik-tniad.mil.id, helikopter serbu AH-64E Apache memiliki kemampuan lebih dibanding Apache model sebelumnya, AH-64D.

Sebagai informasi, Singapura terlebih dahulu melengkapi angkatan bersenjatanya dengan 20 unit AH-64D Apache Longbow sejak tahun 2006.

Sejatinya, AH-64E adalah seri AH-64D Apache Longbow Block III, yang kemudian oleh Boeing diberi kode sebagai AH-64E Apache Guardian, dan dirilis perdana pada 2012.

 

Salah satu yang paling menonjol dari AH-64E Apache Guardian adalah adopsi mesin baru, yakni menggunakan sepasang mesin T700-GE-701D dari General Electric, yang mempunyai kekuatan lebih besar dari mesin AH-64D, yakni 1.994 shp (1.487 kw).

Transmisi mesin pun diubah menjadi coupe dengan tenaga ekstra. Alhasil, kecepatan maksimum AH-64E bisa mencapai 300 kilomeer per jam, sementara AH-64D kecepatan maskimumnya 293 kilometer per jam.

Baca juga: Spesifikasi Bell 47G Soloy, Pencetak Calon Penerbang Helikopter di TNI

Dapat mengendalikan drone

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menerbangkan helikopter serang AH-64E Apache dari Hanggar Skadron-11/Serbu Pangkalan Utama TNI AD (Lanumad) Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (11/1/2022). Dispenad Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menerbangkan helikopter serang AH-64E Apache dari Hanggar Skadron-11/Serbu Pangkalan Utama TNI AD (Lanumad) Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (11/1/2022).

Meningkatnya kecepatan pada AH-64E juga berkat penggunaan material komposit baru pada baling-baling. Pada AH-64E, Boeing menyematkan sistem datalink MUM-TX lansiran L-3 Communications.

Keunggulan dari datalink ini memungkinkan awak helikopter untuk dapat mengendalikan drone (UAV) lewat frekuensi C, D, L, dan Ku-band.

Selain itu, Boeing juga melakukan perbaikan pada elemen landing gear.

AH-64E Apache adalah tipe helikopter militer dari jenis penyerbu atau penggempur yang bisa diterbangkan dalam berbagai keadaan cuaca.

Helikopter serbu ini dikendalikan oleh dua orang crew dan persenjataan utamanya terdiri dari sebuah senapan mesin M230 kaliber 30 mm yang terletak di bawah hidung AH-64 Apache.

Baca juga: Kisah dan Spesifikasi KRI Teluk Bone 511, Kapal Perang TNI AL Eks Perang Dunia II

Halaman:

Terkini Lainnya

Upacara 17 Agustus Digelar di Dua Lokasi, Kok Bisa? Ini Kata Jokowi

Upacara 17 Agustus Digelar di Dua Lokasi, Kok Bisa? Ini Kata Jokowi

Tren
Hasto Diperiksa KPK soal Harun Masiku, Mengaku Kedinginan dan Protes Ponsel Disita

Hasto Diperiksa KPK soal Harun Masiku, Mengaku Kedinginan dan Protes Ponsel Disita

Tren
Polisi Tetapkan Tersangka Keempat Kasus Tewasnya Bos Rental Mobil di Pati, Ini Perannya dalam Pengeroyokan

Polisi Tetapkan Tersangka Keempat Kasus Tewasnya Bos Rental Mobil di Pati, Ini Perannya dalam Pengeroyokan

Tren
Karier Grace Natalie Melejit Usai Pilpres 2024, Terima 2 Jabatan Kurang dari Sebulan

Karier Grace Natalie Melejit Usai Pilpres 2024, Terima 2 Jabatan Kurang dari Sebulan

Tren
Berbeda dengan Manusia, Begini Cara Anjing Melihat Warna dan Dunia

Berbeda dengan Manusia, Begini Cara Anjing Melihat Warna dan Dunia

Tren
Detik-detik Mobil Seret Pompa Pertalite di SPBU Cilegon hingga Berakibat Kebakaran

Detik-detik Mobil Seret Pompa Pertalite di SPBU Cilegon hingga Berakibat Kebakaran

Tren
Jokowi Ungkap Alasan Upacara 17 Agustus Digelar di IKN dan Jakarta

Jokowi Ungkap Alasan Upacara 17 Agustus Digelar di IKN dan Jakarta

Tren
Kronologi Penyitaan Ponsel Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Saat Diperiksa Penyidik KPK

Kronologi Penyitaan Ponsel Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Saat Diperiksa Penyidik KPK

Tren
5 Tanda Hormon Tidak Seimbang, Salah Satunya Sering Lupa

5 Tanda Hormon Tidak Seimbang, Salah Satunya Sering Lupa

Tren
Apa Itu Nyamuk Wolbachia? Berikut Fungsi dan Caranya Mencegah DBD

Apa Itu Nyamuk Wolbachia? Berikut Fungsi dan Caranya Mencegah DBD

Tren
Tarif Rp 1 Transjakarta untuk Sambut HUT Ke-497 Jakarta, Berlaku Kapan?

Tarif Rp 1 Transjakarta untuk Sambut HUT Ke-497 Jakarta, Berlaku Kapan?

Tren
Bagi-bagi Kursi Komisaris Perusahaan BUMN untuk TKN Prabowo-Gibran...

Bagi-bagi Kursi Komisaris Perusahaan BUMN untuk TKN Prabowo-Gibran...

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Filipina Malam Ini Pukul Berapa? Ini Jadwalnya

Pertandingan Indonesia Vs Filipina Malam Ini Pukul Berapa? Ini Jadwalnya

Tren
Ada Kontes Penamaan 'Bulan Semu' Milik Bumi, Bisa Diikuti Seluruh Masyarakat Dunia

Ada Kontes Penamaan "Bulan Semu" Milik Bumi, Bisa Diikuti Seluruh Masyarakat Dunia

Tren
Menkominfo Turut Komentari Kasus Polwan Bakar Suami karena Judi 'Online', Apa Katanya?

Menkominfo Turut Komentari Kasus Polwan Bakar Suami karena Judi "Online", Apa Katanya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com