Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Fakta Bicara] Miskonsepsi dan Sejarah Terciptanya Sistem Tulisan Braille

Kompas.com - 04/01/2022, 17:14 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Braille Sedunia diperingati setiap tahun pada 4 Januari, diambil dari kelahiran Louis Braille sebagai pencetusnya, pada 4 Januari 1809.

Melansir laman Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Hari Braille Sedunia dirayakan sejak 2019.

Menurut PBB, Hari Braille Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai peran penting Braille sebagai alat komunikasi, terutama bagi penyandang disabilitas netra.

Dalam rangka memperingati Hari Braille Sedunia, Tim Cek Fakta merangkum kesalahpahaman atau miskonsepsi mengenai Braille dan fakta-faktanya.

Miskonsepsi tentang Braille

Karena penggunaannya yang cenderung terbatas untuk kalangan disabilitas netra, timbul sejumlah miskonsepsi mengenai Braille.

Kesalahpahaman yang umum dijumpai adalah menganggap Braille sebagai bahasa yang digunakan penyandang disabilitas netra untuk berkomunikasi.

Selain itu, Braille juga kerap disangka sekadar tulisan abjad yang memiliki tekstur "timbul" di atas kertas untuk memudahkan tuna netra membaca.

1. Braille bukan bahasa

Melansir Britannica, Braille adalah sistem penulisan dan pencetakan yang berlaku secara universal untuk penyandang disabilitas netra.

Sistem ini ditemukan oleh Louis Braille yang berkebangsaan Perancis pada 1824. Karakter Braille diembos di atas kertas dan dibaca dengan menyentuhnya.

Braille bukan bahasa. Ini adalah kode yang dengannya semua bahasa dapat ditulis dan dibaca oleh penyandang disabilitas netra.

Terdapat versi Braille dalam bahasa Mandarin, Spanyol, Arab, Ibrani, dan bahasa Inggris.

Untuk diketahui, kode Braille untuk bahasa Inggris baru diadopsi pada 1932.

Modifikasi Braille juga tersedia dalam berbagai versi, termasuk Braille yang digunakan untuk matematika dan untuk notasi musik.

2. Braille bukan sekadar huruf yang timbul

Sistem Braille didasarkan pada matriks enam titik timbul, yang tersusun dalam dua kolom yang berisi tiga titik timbul.

Terdapat 63 kombinasi yang bisa diciptakan dalam sistem Braille, dan mewakili huruf, angka, tanda baca, serta kata umum.

Braille bukan sekadar huruf yang timbul di atas kertas. Braille adalah sistem titik, di mana kombinasi titik yang berbeda membentuk berbagai huruf, simbol, dan tanda baca.

Artinya, huruf "A" dalam Braille tidak sama seperti huruf A dalam aksara Latin.

Terdapat sistem di mana huruf dicetak timbul sama seperti dalam aksara aslinya. Sistem ini disebut sebagai Moon print dan sangat berbeda dibanding Braille.

Ini adalah sistem yang digunakan oleh tuna netra sebelum penemuan Braille. Sistem ini telah ditinggalkan karena Braille lebih mudah digunakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com