Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Final AFF 2020 Diulang karena Kapten Thailand Positif Doping, Ini Faktanya

Kompas.com - 01/01/2022, 15:15 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebuah unggahan yang menyebut leg pertama final Piala AFF 2020 diulang akibat kapten Thailand positif doping, viral di media sosial TikTok.

Unggahan tersebut salah satunya diunggah oleh akun TikTok @korbanblokir43 dengan narasi sebagai berikut:

“Ayoo dukung truss Kabar gembiraa gess.
Kapten Thailand positif doping. Final Leg ke-1 “Resmi” diulang besok tanpa adanya sang kapten,”.

Hingga kini postingan tersebut telah disukai lebih dari 815.000 pengguna, dibagikan ulang lebih dari 44.300 kali, dan dikomentari 32.400 pengguna akun lainnya. 

Baca juga: Berapa Gaji Shin Tae-yong dan Kapan Kontraknya Berakhir?

@korbanblokir43 #fyp #AFF #suzukicup #2021 ? bunyi asal - ???????????????? || ????????????????????????????? - ???????????????? ???? ????????????° ????

Konfirmasi Kompas.com

Terkait unggahan yang menyebutkan bahwa final leg pertama Piala AFF 2020 diulang karena pemain Thailand positif doping, Media officer PSSI Bandung Saputra mengatakan bahwa informasi tersebut tidak benar. 

Pihaknya memastikan bahwa pertandingan final leg pertama Piala AFF 2020 tidak diulang. 

“Nggak ada (perulangan leg-1 akibat Kapten Thailand positif doping),” ujar Bandung dihubungi Kompas.com, Sabtu (1/1/2022).

Dia juga menegaskan bahwa informasi yang beredar tersebut adalah hoaks. Pihaknya juga mengatakan tidak ada pemain AFF 2020 Thailand yang dikenakan sanksi akibat doping.

“Iya (hoaks). Kan nanti malam leg kedua,” ujar Bandung.

Baca juga: Profil Lengkap Shin Tae-yong, Pelatih yang Bawa Timnas Indonesia ke Final Piala AFF 2020

 

Sanksi doping WADA

Apabila ditelusuri munculnya kabar hoaks tersebut diduga muncul dikaitkan dengan sanksi yang dikeluarkan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) kepada Thailand, pada awal Oktober 2021. 

WADA menjatuhkan sanksi kepada Thailand karena ketidakpatuhan Thailand dikarenakan kegagalan untuk sepenuhnya menerapkan kode atau standar prosedur antidoping yang ditetapkan WADA.

Selain Thailand, ada juga Indonesia dan Korea Utara yang mendapatkan sanksi dari WA.

Imbasnya, atlet negara tersebut dilarang mengenakan atribut bendera negara diseluruh ajang kecuali Olimpiade hingga tuntutan WADA bisa diselesaikan.

Baca juga: Indonesia Terancam Sanksi Doping WADA, Ini Penyebab dan Dampaknya

Pertandingan final leg kedua Piala AFF 2020

Kabar mengenai final leg pertama Piala AFF 2020 ditunda dipastikan hoaks, mengingat tidak ada pengumuman atau pemberitahuan tersebut di situs resmi AFF. 

Sesuai jadwal, final leg kedua Piala AFF antara timnas Indonesia vs Thailand akan dimainkan Sabtu (1/1/2022) pukul 19.30 WIB.

Pada leg pertama Indonesia harus menerima kekalahan 0-4 dari Thailand.

Meski demikian, masih ada kesempatan bagi Indonesia untuk membalikkan keadaan melalui pertandingan leg kedua.

Untuk menyaksikan pertandingan Final Piala AFF malam ini bisa disimak dalam link berikut

Baca juga: Timnas Indonesia Tak Bisa Kibarkan Bendera Merah Putih di AFF 2020

 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Shin Tae-yong, Pelatih Timnas Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com