Objek itu tidak harus objek yang memiliki ukuran paling tinggi atau paling besar. Objek dengan posisi rendah pun bisa menjadi objek kena sambar petir.
Jika calon petirnya besar, maka objek-objek yang besar akan menyerang terlebih dulu.
Berbeda jika calon petir atau pelopornya kecil.
"Kalau calon petirnya kecil, bisa jadi tidak terdeteksi oleh yang tinggi, karena jaraknya cukup jauh dari reaksi yang bisa diberikan. Sampai si pelopor itu sudah dekat betul ke permukaan Bumi," papar Syarif.
Tidak adanya respons dari objek yang tinggi membuat pelopor petir berhasil lebih dekat ke permukaan Bumi dan bertemu dengan objek-objek yang ada di sana.
"Dalam istilah proteksi petir, petir ini lolos dari proteksinya atau istilahnya shielding failure,"ujar dia.
Dengan demikian, objek-objek yang lebih rendah memiliki potensi lebih besar untuk terkena sambaran petir kecil dibandingkan dengan objek yang lebih tinggi.
"Jika calon petirnya besar, sejak jauh sudah terlihat oleh objek besar, disergap dia. Petirnya kecil, objeknya tinggi, kalau terlalu jauh jaraknya untuk menyergap, mencegat, menyambut, disambut oleh penyambut yang relatif lebih kecil ke permukaan bumi yang lebih rendah," jelas Syarif.
Infografik: Tips Terhindar dari Sambaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.