Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengatasi Parno karena Varian Omicron, Ini Kata Psikolog

Kompas.com - 19/12/2021, 16:55 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Varian B.1.1.529 atau Omicron disebut lebih menular dan menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian orang.

Sejak pertama kali terdeteksi pada 24 November 2021 di Afrika Selatan, Omicron menyebar ke lebih dari 77 negara dalam kurun waktu kurang dari sebulan.

Di Indonesia, Kementerian Kesehatan mengumumkan ada tiga kasus Omicron yang terdeteksi.

Setelah hampir dua tahun berada dalam situasi pandemi, kemunculan varian baru ini menimbulkan rasa parno atau paranoid. Bagaimana tidak, jika lonjakan kasus kembali terjadi maka akan semakin lama pula kita hidup dalam situasi pandemi.

Sejumlah ahli mengingatkan, sebenarnya tidak perlu takut berlebihan karena infeksi virus corona bukanlah sesuatu yang tidak dapat dicegah atau dihindari.

Baca juga: Terinfeksi Varian Omicron, Bagaimana Potensi Keparahannya?

Bagaimana cara mengatasi rasa parno karena varian Omicron?

Terapkan pola hidup sehat

Psikolog klinis yang juga Co-Founder Ohana Space, Veronica Adesla, mengatakan, pola hidup sehat memengaruhi rasa parno atau kecemasan akibat Covid-19.

Oleh karena itu, ia menyarankan, salah satu yang bisa dilakukan adalah menerapkan pola hidup sehat.

Selain membantu menjaga kondisi tubuh, pola hidup sehat juga bermanfaat bagi kehidupan kita.

"Menerapkan pola hidup sehat dan seimbang, meliputi menjaga pola makan sehat bergizi, mengonsumsi vitamin, berolahraga, dan beristirahat cukup," kata Veronika saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/12/2021).

Batasi konsumsi berita

Mengetahui perkembangan terkini seputar COvid-19 memang penting. Akan tetapi, ketika konsumsi pemberitaan yang setiap hari kita dengar, baca, atau lihat semakin membuat kehidupan terasa sesak dan menakutkan, maka saatnya untuk membatasi diri.

Untuk mengatasi rasa parno, Veronica menyarankan agar konsumsi berita secukupnya saja dari sumber terpercaya.

"Konsumsi berita secukupnya dari sumber terpercaya dan tetap beraktivitas seperti biasa dengan menerapkan prokes," kata dia.

Baca juga: WHO: Omicron Mengancam Kelompok Rentan

Tetap jalankan prokes

Seperti ditekankan di atas, infeksi virus corona bukan sesuatu yang tidak dapat dicegah.

Berbagai penelitian telah menemukan langkah efektif dalam mencegah infeksi, lalu merumuskannya dalam protokol kesehatan (prokes).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com