Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Kesaktian Kebudayaan Indonesia

Kompas.com - 23/11/2021, 20:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SATU di antara sekian banyak kesaktian bangsa Indonesia adalah menyerap dan mengembangkan kebudayaan bangsa asing secara sangat menakjubkan maka membanggakan bagi warga Indonesia yang bangga atas kebudayaan Indonesia.

Wayang purwa

Satu di antara sekian banyak contoh nyata adalah wayang purwa. Wayang purwa menyerap Mahabharata dan Ramayana yang berasal dari kebudayaan India kemudian dikembangkan menjadi karsa dan karya kebudayaan khas Nusantara yang tidak hadir di kebudayaan India.

Misalnya kisah Arjuna Wiwaha, Arjuna Sasrabahu, Sumantri-Sukrasana, Silsilah Para Dewa, Dewa Ruci, Banjaran Gatotkaca murni kreativitas mahakarsa dan mahakarya wayang purwa yang tidak hadir di Mahabharata dan Ramayana.

Para tokoh Punakawan seperti Semar, Petruk, Gareng, Bagong yang mengasuh Pandawa serta Togog dan Bilung yang mengasuh Kurawa sama sekali tidak ada di kebudayaan India.

Apalagi Cangik dan Limbuk yang mewakili kaum perempuan sama sekali tidak dikenal oleh masyarakat India yang tidak mengenal kebudayaan Indonesia.

Wayang Bali dan wayang Sunda juga memiliki para tokoh punakawan masing-masing tak kalah bijak ketimbang para tokoh punakawan Jawa Tengah dan Timur.

Wisanggeni

Gatotkaca versi wayang purwa memiliki riwayat tersendiri sejak lahir sampai gugur di padang Kurusetra sehingga melahirkan legenda Banjaran Gatotkaca yang membawa wayang orang tampil di panggung Sydney Opera House dan UNESCO Paris.

Juga hanya di Indonesia sempat ada pergelaran wayang orang berlakon Sata Kurawa dengan menampilkan Kurawa sejumlah benar-benar harafiah seratus pemeran yang kesemuanya terdiri dari 100 anggota TNI.

Drupadi poligamis di India sebagai istri lima Pandawa sementara monogamis di Indonesia sebagai istri Yudistira saja.

Srikandi hermafrodit di India namun murni perempuan di Indonesia.

Baik di Mahabharata maupun di wayang purwa, Arjuna playboy sekaligus poligamis.

Di Mahabharata tidak ada tokoh superhero paripurna seperti Wisanggeni.

Pada hakikatnya Wisanggeni merupakan tokoh personifikasi kesaktian kebudayaan Indonesia yaitu kesaktian menyerap kesaktian orang lain kemudian mengembangkan serapan kesaktian orang lain menjadi kesaktian diri sendiri nan tiada tandingan di jagad raya.

Merdeka!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com