KOMPAS.com - Li Junhui, pemain bulu tangkis China peraih medali perak ganda putra Olimpiade Tokyo 2020, memutuskan untuk pensiun dari tim nasional China.
Li Junhui bersama pasangannya, Liu Yuchen, adalah atlet badminton ganda putra teratas dari China saat ini.
Li Junhui kerap disebut Juned oleh netizen Indonesia. Sosoknya tidak asing karena dianggap sebagai musuh bebuyutan padangan ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Setelah sekitar 18 tahun terjun di dunia olahraga, Li Junhui memutuskan untuk pensiun karena alasan cedera yang dialaminya.
Melansir laman BWF Badminton, yang diakses pada Sabtu (13/11/2021), pertandingan internasional yang pertama kali diikutinya adalah African Championships pada 3-10 Desember 2006 di Qatar.
Li telah bermitra dengan Liu Yu Chen sejak 2012. Prestasinya dalam dunia bulu tangkis terus terasah hingga akhirnya mengikuti BWF World Junior Championships pada 2013 dan meraih medali emas bersama Liu Yuchen.
Dalam beberapa turnamen, Li Junhui kerap dikombinasikan dengan Liu Yuchen.
Keduanya memiliki tinggi 1,95 meter. Para pencinta bulu tangkis pun menjuluki mereka kombinasi "Menara Ganda" atau "Twin Towers".
Pasangan ganda putra ini pertama kali menempati peringkat pertama ganda putra dunia pada 6 April 2017.
Kemudian, pada Kejuaraan Dunia 2018, mereka memenangkan medali emas ganda putra, dan di Olimpiade Tokyo tahun ini, mereka memenangkan medali perak.
Namun, Olimpiade Tokyo menjadi pertandingan terakhir Li Junhui sebagai altet nasional China.
Melalui akun media sosial pribadinya, pemain berusia 26 tahun itu, mengatakan, dirinya tidak bisa lagi mengikuti kompetisi bulu tangkis karena cedera lutut yang menghantuinya sejak 2017.
Menurut Junhui, dia mengalami cedera pada meniskus lutut kanannya dengan komplikasi lain selama musim 2017 Liga Super Bulu Tangkis China.