Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Li Junhui, Pebulu Tangkis Ganda Putra China yang Pensiun karena Cedera

Kompas.com - 13/11/2021, 14:15 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Li Junhui, pemain bulu tangkis China peraih medali perak ganda putra Olimpiade Tokyo 2020, memutuskan untuk pensiun dari tim nasional China.

Li Junhui bersama pasangannya, Liu Yuchen, adalah atlet badminton ganda putra teratas dari China saat ini.

Li Junhui kerap disebut Juned oleh netizen Indonesia. Sosoknya tidak asing karena dianggap sebagai musuh bebuyutan padangan ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Setelah sekitar 18 tahun terjun di dunia olahraga, Li Junhui memutuskan untuk pensiun karena alasan cedera yang dialaminya.

Profil dan karier Li Junhui

China's Li Junhui reacts after a point with China's Liu Yuchen in their men's doubles badminton quarter final match against Denmark's Kim Astrup and Denmark's Anders Skaarup Rasmussen during the Tokyo 2020 Olympic Games at the Musashino Forest Sports Plaza in Tokyo on July 29, 2021. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP)AFP/ALEXANDER NEMENOV China's Li Junhui reacts after a point with China's Liu Yuchen in their men's doubles badminton quarter final match against Denmark's Kim Astrup and Denmark's Anders Skaarup Rasmussen during the Tokyo 2020 Olympic Games at the Musashino Forest Sports Plaza in Tokyo on July 29, 2021. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP)
Li Junhui lahir di Anshan, Liaoning, China pada 10 Mei 1995.

Melansir laman BWF Badminton, yang diakses pada Sabtu (13/11/2021), pertandingan internasional yang pertama kali diikutinya adalah African Championships pada 3-10 Desember 2006 di Qatar.

Li telah bermitra dengan Liu Yu Chen sejak 2012. Prestasinya dalam dunia bulu tangkis terus terasah hingga akhirnya mengikuti BWF World Junior Championships pada 2013 dan meraih medali emas bersama Liu Yuchen.

Dalam beberapa turnamen, Li Junhui kerap dikombinasikan dengan Liu Yuchen.

Keduanya memiliki tinggi 1,95 meter. Para pencinta bulu tangkis pun menjuluki mereka kombinasi "Menara Ganda" atau "Twin Towers".

Pasangan ganda putra ini pertama kali menempati peringkat pertama ganda putra dunia pada 6 April 2017.

Kemudian, pada Kejuaraan Dunia 2018, mereka memenangkan medali emas ganda putra, dan di Olimpiade Tokyo tahun ini, mereka memenangkan medali perak.

Namun, Olimpiade Tokyo menjadi pertandingan terakhir Li Junhui sebagai altet nasional China.

Memutuskan pensiun

China's Li Junhui (R) hits a shot next to China's Liu Yuchen in their men's doubles badminton quarter final match against Denmark's Kim Astrup and Denmark's Anders Skaarup Rasmussen during the Tokyo 2020 Olympic Games at the Musashino Forest Sports Plaza in Tokyo on July 29, 2021. (Photo by Pedro PARDO / AFP)PEDRO PARDO China's Li Junhui (R) hits a shot next to China's Liu Yuchen in their men's doubles badminton quarter final match against Denmark's Kim Astrup and Denmark's Anders Skaarup Rasmussen during the Tokyo 2020 Olympic Games at the Musashino Forest Sports Plaza in Tokyo on July 29, 2021. (Photo by Pedro PARDO / AFP)
Mengutip 360badminton, Jumat (12/11/2021), Li Junhui mengabarkan keputusannya untuk pensiun dari tim nasional China.

Melalui akun media sosial pribadinya, pemain berusia 26 tahun itu, mengatakan, dirinya tidak bisa lagi mengikuti kompetisi bulu tangkis karena cedera lutut yang menghantuinya sejak 2017.

Menurut Junhui, dia mengalami cedera pada meniskus lutut kanannya dengan komplikasi lain selama musim 2017 Liga Super Bulu Tangkis China.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com