Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Molnupiravir dan Paxlovid, Dua Obat yang Diklaim Ampuh untuk Covid-19

Kompas.com - 09/11/2021, 09:06 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Molnupiravir adalah

Molnupiravir adalah obat antivirus yang awalnya dikembangkan oleh Emory (University) Institute for Drug Discovery (EIDD) dalam rangka penemuan obat untuk venezuelan equine encephalitis virus.

"Senyawa obat ini merupakan analog nucleoside cytidine, yang dapat menyusup rantai RNA dan menghambat sintesis RNA virus melalui penghambatan enzim RdRp (RNA-dependent RNA Polymerase), yang pada gilirannya menghambat replikasi virus," jelas Zullies.

Uji klinik fase 1 telah dilakukan pada 2019 untuk aspek keamanannya. Ketika ada pandemi Covid-19, maka obat ini diujikan untuk virus SARS-CoV-2, di mana hasilnya menunjukkan potensi antiviral in vitro dan in vivo.

Dalam perkembangan selanjutnya, EIDD bekerja sama dengan dua perusahaan farmasi besar, "Ridgeback Biotherapeutics" di Jerman dan "Merck" di Amerika Serikat untuk melakukan uji klinik fase 2 dan 3 pada pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap di rumah sakit.

Baca juga: Kata Epidemiolog soal Molnupiravir yang Diklaim Ampuh Obati Covid-19

Uji klinis Molnupiravir

Molnupiravir diujikan secara klinis pada pasien rawat inap (nama ujinya MOVe-IN) dan pasien rawat jalan (MOVe-OUT). Namun demikian, uji MOVe-IN telah dihentikan karena hasilnya yang kurang memenuhi harapan.

Selanjutnya, diteruskan untuk uji MOVe-OUT, yang menggunakan subyek dengan kriteria terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala ringan-sedang yang tidak dirawat di rumah sakit, dengan usia 18 tahun ke atas.

Menurut Clinical Trial, dalam laporan resmi pada lamannya, menyebutkan bahwa uji MOVe-OUT dimulai pada 19 Oktober 2020.

Baca juga: Daftar Tarif Tes PCR di Laboratorium dan Rumah Sakit di Indonesia

Diberitakan Kompas.com, Jumat (5/11/2021), pil molnupiravir bekerja dengan mengurangi kemampuan virus untuk bereplikasi, sehingga memperlambat penyakit.

Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan Inggris (MHRA) mengatakan, uji coba menyimpulkan pil Covid Merck Molnupiravir "aman dan efektif untuk mengurangi risiko rawat inap dan kematian, pada orang dengan Covid-19 ringan hingga sedang yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah".

Berdasarkan data uji klinis, pil Covid Merck ini paling efektif bila diminum saat tahap awal infeksi, dan MHRA menyarankan agar digunakan dalam waktu lima hari sejak timbulnya gejala.

Pil Covid Merck molnupiravir sudah diizinkan digunakan pada orang yang memiliki setidaknya satu faktor risiko untuk mengembangkan penyakit parah, termasuk obesitas, usia tua, diabetes, dan penyakit jantung.

Baca juga: Aturan Wajib PCR/Antigen Perjalanan Darat 250 Km Dicabut, Ini Revisinya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Tren
Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Tren
Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Tren
Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

Tren
Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com