Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Doodle Hari Ini: Roehana Koeddoes, Jurnalis Perempuan Pertama Indonesia

Kompas.com - 08/11/2021, 08:30 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Roehana Koeddoes yang masih berkerabat dengan Sjahrir, tokoh pergerakan Indonesia, kemudian menjadi pemimpin redaksi.

Pengaruh Soenting Melajoe

Sejarawan Universitas Andalas Padang Gusti Asnan mengungkapkan, kehadiran surat kabar Soenting Melajoe cukup ampuh dalam menginspirasi surat kabar perempuan lainnya untuk tumbuh.

"Delapan tahun setelah kelahirannya, terbit pula surat kabar Soeara Perempoean, empat tahun setelah itu lahir pula surat kabar Asjraq," kata Gusti.

Selain terlibat dalam penerbitan Soenting Melajoe, Roehana Koeddoes juga terlibat dalam penerbitan beberapa surat kabar yang lain.

Surat kabar itu antara lain surat kabar Perempoean Bergerak di Medan bersama Siti Satiaman dan Parada Harahap serta surat kabar Radio di Padang.

Tak hanya itu, beberapa tulisannya juga diterbitkan dalam beberapa surat kabar yang lain, baik di Sumatera atau di Pulau Jawa, di antaranya dalam surat kabar Poeteri Hindia.

"Dari pengungkapan tersebut, sekali lagi, tidaklah berlebihan rasanya mengatakan bahwa Ruhana Kuddus adalah serorang tokoh perintis penertiban surat kabar perempuan dan wartawati perempuan pertama yang memiliki andil besar bagi perkembangan dunia pers Indonesia," kata Gusti.

Jurnalistik dan pendidikan

Pada 1908, Roehana menikah dengan seorang aktivis pergerakan yang juga notaris dan penulis, Abdoel Koeddoes.

Pernikahan tidak membuatnya berhenti bergerak. Sebaliknya, dia semakin aktif berjuang bersama suaminya.

Selain berkiprah di jurnalistik, Roehana juga dikenal aktif dalam bidang pendidikan, khususnya pemberdayaan perempuan.

Bersama sang suami, Roehana semakin bersemangat untuk mendidik, terutama para perempuan di Koto Gadang.

Ia mendirikan sekolah Kerajinan Amal Setia (KAS) pada 11 Februari 1911.

Sekolah tersebut ditujukan untuk anak-anak perempuan dan akan dididik dengan sejumlah pengajaran berupa kerajinan tangan, tulis baca huruf Arab dan Latin, pendidikan rohani dan keterampilan rumah tangga.

Roehana Koeddoes meninggal dunia pada usia 87 tahun pada 17 Agustus 1972.

(Sumber: Kompas.com/Dani Prabowo | Editor: Bayu Galih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com