Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Jogja dan Jateng Kian Panas, Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 11/10/2021, 18:00 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengamati peningkatan suhu yang semakin panas di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah.

Temperatur rata-rata di Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami tren kenaikan selama 30 tahun terakhir.

Analisis diambil dari hasil pengumpulan data rata-rata suhu udara selama 30 tahun sejak 1990.

Berikut penjelasan dari BMKG terkait penyebab peningkatan suhu yang semakin panas di DIY dan Jateng:

Baca juga: Penjelasan BMKG soal Suhu Dingin di Malam Hari Akhir-akhir Ini

Analisis BMKG

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, kenaikan suhu tidak terjadi secara merata, tapi tengah wilayah daratan mengalami kenaikan lebih tinggi dibandingkan pesisir.

Selain dikarenakan peningkatan emisi rumah kaca, kondisi ini terjadi akibat tingginya laju perubahan penggunaan lahan.

Secara mikro di Kawasan Gunung Merapi, kenaikan suhu udara di sekitar wilayah Merapi ada tren kenaikan selama 30 tahun sebesar 0,7 derajat Celcius.

Selain di Kawasan gunung Merapi, tren suhu di perkotaan dipantau dari stasiun menunjukkan tren kenaikan temperatur khusus Kota Jogjakarta dari tahun 2007.

"Ternyata memang ada korelasi khusus antara penutup lahan dengan kenaikan suhu,” kata Dwikorita, melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Senin (11/10/2021).

Dwikorita menambahkan, saat ini BMKG tengah mengupayakan pengumpulan data lebih jauh ke belakang yaitu selama kurun waktu 50 tahun guna melihat signifikan perubahannya.

Mengacu pada perjanjian Paris, lanjut dia, seluruh negara harus membuat kebijakan dan aksi iklim untuk mencegah suhu bumi tidak melewati ambang batas 2 derajat celsius.

Pihaknya juga berupaya maksimal agar suhu tidak melewati ambang batas 1,5 derajat celcius dibandingkan masa pra-industri.

Baca juga: BMKG Pantau Dua Siklon Tropis, Ini Dampaknya untuk Indonesia!

Kawasan Gunung Merapi perlu dilindungi

Dwikorita menjelaskan bahwa secara ekologis, kawasan lindung Gunung Merapi merupakan kawasan yang mempengaruhi kondisi terutama kualitas lingkungan secara luas di wilayah Yogyakarta serta Jawa Tengah.

Ini berarti, kawasan lindung kawasan Gunung Merapi berperan besar dalam menjaga keseimbangan lingkungan di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah.

“Jika kawasan ini rusak, maka akan mempengaruhi kemampuan kawasan di sekitarnya dalam hal adaptasi perubahan iklim,” tegas dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com