KOMPAS.com - Arab Saudi diketahui menambah kapasitas jemaah umrah dan shalat di Masjidil Haram, Mekkah mulai Jumat (1/10/2021).
Mengutip Saudi Gazeete, sebanyak 100.000 jemaah akan diizinkan melakukan umrah setiap hari dan 60.000 untuk jemaah shalat di masjid.
Pengumuman tersebut bertepatan dengan keputusan untuk mengizinkan jemaah haji domestik di atas usia 70 tahun.
Baca juga: Arab Saudi Kini Izinkan 100.000 Jemaah Umrah Setiap Hari, Apa Syaratnya?
Pembukaan kembali umrah untuk peziarah dari negara lain tersebut telah dimulai sejak 10 Agustus, ketika Arab Saudi terus melonggarkan pembatasan.
Syarat pelaksanaan umrah yakni selain diperuntukkan jemaah berusia 12-18 tahun dan di atas 70 tahun, jemaah yang hendak umrah juga harus sudah divaksin lengkap.
Lantas, bagaimana dengan jemaah umrah Indonesia, apakah sudah diperbolehkan memasuki Arab Saudi?
Baca juga: Daftar Bantuan yang Cair pada Oktober 2021, Apa Saja?
Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali menjelaskan, sampai saat ini warga Indonesia belum bisa melaksanakan umrah karena belum ada kebijakan dari Arab Saudi.
"Sampai saat ini belum ada kebijakan terkait untuk umrah untuk Indonesia dan juga untuk negara-negara terbesar pengirim umrah (Indonesia, Pakistan, India, Turki, dan Mesir)," ujar Endang kepada Kompas.com, Rabu (6/10/2021).
Terkait penyebab Indonesia masih tidak bisa umrah, Endang mengatakan karena Indonesia masih dilarang masuk.
"Negara kita masih suspend, jadi masalahnya bukan umrah yang dilarang, tetapi negara kita masih suspend belum boleh masuk ke Saudi, kecuali WNI yang punya izin tinggal di Saudi dan sudah vaksin 2 kali," kata Endang.
Baca juga: Mengintip Harta Para Raja Terkaya di Dunia, Siapa Saja Mereka?
Dia melanjutkan, umrah secara umum tidak dilarang bagi negara-negara yang tidak masuk dalam daftar terlarang.
Endang menambahkan, Indonesia dinilai belum bisa menangani pandemi Covid-1, sehingga menjadi bahan pertimbangan pemberian izin Arab Saudi.
"Kemungkinan Covid-19 di negara kita masih dianggap mengkhawatirkan," imbuhnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, Arab Saudi memiliki otoritas untuk menentukan negara mana yang bisa masuk ke sana. Apa saja kriterianya, Endang mengaku tidak mengetahuinya.