Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Manusia Silver, Apa Bahayanya Mengecat Kulit?

Kompas.com - 27/09/2021, 07:30 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Bahaya cat silver

Salah satu peradangan paling umum yang muncul akibat iritasi cat silver adalah bintil, kemerahan, dan rasa gatal di kulit.

"Reaksi iritasi mulai dari kemerahan dan bintil-bintil pada kulit disertai rasa gatal, pada reaksi yang berat bahkan bisa timbul lepuh dan kematian jaringan kulit," papar Oke.

Hal serupa juga disampaikan oleh dokter umum di Klinik dr Djalu, Mojokerto, Jawa Timur, dr Wahyu Tri Kusprasetyo.

"Cat yang terkena mukosa tubuh seperti pada mata dan bibir bisa menyebabkan efek terbakar dan mudah masuk ke peredaran darah. Belum lagi partikel cat yang masuk ke saluran pernapasan juga dapat menyebabkan penyakit paru-paru," ujar Wahyu ecara terpisah kepada Kompas.com, Minggu (26/9/2021).

Adapun efek jangka panjang penggunaan cat silver ini, menurut Wahyu, dipengaruhi oleh zat yang bersifat teratogenik pada cat yang bisa menyebabkan kanker kulit.

Peradangan terjadi karena respons tubuh saat infeksi biasanya terjadi saat tubuh menerima benda asing atau yang dianggap berbahaya.

"Tanda awal radang adalah kemerahan, peningkatan suhu sektar atau seluruh tubuh, dan nyeri. Pada akhirnya menyebabkan fungsi tubuh terganggu," kata Wahyu.

Bayi dicat silver

Diberitakan Kompas.com, Minggu (26/9/2021), bayi dicat silver yang teridentifikasi di Pamulang, Tangerang Selatan, merupakan putra dari NK (21). Bayi itu dititipkan kepada temannya, sepasang suami istri berinisial E dan B.

Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Tangsel Muksin Al-Fachry mengatakan, bayi berusia 10 bulan tersebut dibawa mengemis di jalanan.

Saat E dan B menyerahkan kembali MFA, NK mendapati bahwa anaknya sudah berada dalam kondisi dicat silver. Sepasang suami istri itu juga memberikan uang sebesar Rp 20.000 kepada NK.

Uang itu akan digunakan untuk membeli popok. Berdasarkan keterangan NK, hingga kini putranya belum memiliki akte kelahiran karena dia tidak melahirkan di rumah sakit.

Adapun untuk bayi dan ibunya telah diamankan dan dibawa ke Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangsel, Sabtu kemarin malam.

Muksin menambahkan, karena ada kejadian tersebut, pihaknya bakal mengintensifkan razia terhadap manusia silver.

Pihaknya tak menampik, beberapa waktu terakhir banyak manusia silver yang beroperasi di wilayah Tangerang Selatan, seperti Maruga, Rempoa, Alam Suter, dan Gaplek.

"Apa lagi kota kami adalah kota layak anak. Tidak layak kalau ada anak bayi yang dibawa atau dimanfaatkan untuk kegiatan pribadi mereka," ujar dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com