Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Sumur Neraka di Yaman yang Disebut Sebagai Penjara Para Jin

Kompas.com - 25/09/2021, 12:05 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Tim penjelajah goa dari Oman berhasil melakukan ekspedisi ke lubang berdiameter 30 meter yang disebut sebagai "Sumur Neraka" di wilayah Yaman timur pada 15 september lalu.

Sumur neraka tersebut tepatnya berada di tengah gurun di Provinsi Al Mahra dekat perbatasan Yaman dengan Oman.

Lubang besar tersebut dikenal sebagai “Well of Hell” atau Sumur Neraka di Yaman. Mengapa demikian?

Dikutip berita Kompas.com (24/9/2021) dari BBC, Well of Hell atau Sumur Neraka di Yaman ini adalah sebuah keajaiban alam yang telah lama dijauhi oleh masyarakat setempat.

Baca juga: Ekspedisi Sumur Neraka di Yaman, Tempat yang Disebut Penjara Para Jin

Tempat ini dianggap mengerikan bagi masyarakat lokal di wilayah tersebut. Kengerian yang menyelimuti lubang besar ini bukan tanpa alasan.

Berikut sejumlah fakta mengenai sumur neraka di Yaman:

1. Lebar sekitar 30 meter dan kedalaman 112 meter

Lubang besar yang dijuluki sebagai sumur neraka ini memiliki lebar sekitar 30 meter. Sedangkan kedalamannya mencapai 112 meter.

Selama berabad-abad, sumur neraka ini menjadi misteri terutama bagi masyarakat Yaman yang tinggal di dekat area tersebut. Warga Yaman menyebutnya juga sebagai Sumur Barhout.

2. Disebut sebagai penjara para jin

Banyak cerita yang beredar mengenai misteri sumur neraka Yaman. Salah satunya ialah cerita rakyat yang menyebut bahwa lubang raksasa di tengah gurun Yaman itu adalah penjara bagi para jin atau setan yang penuh kutukan.

“Banyak orang bilang di situlah tempat orang-orang murtad dan kafir disiksa setelah mati” tutur Mohammad Al Kindi, seorang geelong dan pemilik Pusat Konsultasi Ilmu Bumi yang turut dalam ekspedisi Sumur Neraka, dikutip dari berita Kompas TV, Sabtu (25/9/2021).

“Yang lainnya percaya bahwa kepala mereka akan terpenggal begitu mereka turun ke dalam sumur itu,” lanjutnya.

Baca juga: Misteri Kawah Darvaza, Gerbang Neraka yang Apinya Puluhan Tahun Tak Padam


Pejabat Yaman mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui apa yang ada di dalam lubang tersebut. Mereka memperkirakan bahwa usia Sumur Neraka di Yaman ini mungkin mencapai jutaan tahun.

Banyak masyarakat setempat yang merasa tidak nyaman saat mengunjungi tempat itu. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang takut membicarakan Sumur Neraka ini karena tak ingin ditimpa kemalangan atau kesialan.

Dalam ekspedisi Sumur Neraka di Yaman ini, para penjelajah goa yang merupakan para peneliti ini mengumpulkan sejumlah sampel dari dalam lubang raksasa tersebut untuk dipelajari.

3. Mitos air beracun

Tidak hanya itu, menurut Kindi, mitos lainnya juga menyebutkan bahwa air dari Sumur Neraka adalah air yang paling jahat atau buruk.

“Mereka bilang, air zamzam Mekkah adalah air paling suci di bumi dan air dari Sumur Neraka adalah yang paling jahat,” ujar Kindi.

Selain itu, diakui Kindi, air yang berada dalam goa tersebut juga merupakan air tawar yang bersih dan tidak beracun.

“Yang kami lihat di bawah sana adalah air tawar bersih. Kami bahkan minum air sumur itu sebotol dan tak terjadi apa-apa pada kami!” kata Kindi.

Ilustrasi speleothems, stalagmit, mutiara gua. Mutiara gua jarang terbentuk, seperti yang ditemukan dalam ekspedisi di Sumur Neraka di Yaman.SHUTTERSTOCK/ON-Photography Germany Ilustrasi speleothems, stalagmit, mutiara gua. Mutiara gua jarang terbentuk, seperti yang ditemukan dalam ekspedisi di Sumur Neraka di Yaman.

Baca juga: Misteri Kawah Gerbang Neraka di Kawasan Padang Pasir Turkmenistan

4. Goa yang tidak beracun

Kindi menyebut, Sumur Neraka di Yaman selama ini diduga beracun lantaran aroma yang timbul dari goa tersebut berbau tidak sedap. Namun setelah melakukan ekspedisi, kadar oksigen di dalam goa sedalam 112 meter itu normal dan tak beracun.

Kindi menuturkan, setelah menuruni goa bersama timnya, alih-alih setan atau jin, yang ia jumpai adalah ular, hewan-hewan mati, stalagmit, dan mutiara goa yang terbentuk dari tetesan-tetesan air di dalam goa.

“Ada ular, tetapi mereka tidak akan mengganggu Anda kecuali Anda mengganggu mereka," ujar Mohammed al-Kindi, seorang profesor geologi di German University of Technology di Oman, kepada AFP, seperti dilansir France24.

Kindi menjadi orang terakhir di timnya yang turun ke dasar goa dan naik kembali ke permukaan tanah. Ia menghabiskan sekitar 6 jam di dasar goa.

5. Tidak ada tanda-tanda kehadiran manusia

Sejumlah warga Yaman dan ekspedisi ilmu pengetahuan mengklaim telah memasuki Sumur Neraka. Namun kata Kindi, dirinya bersama tim tidak menemukan tanda-tanda kehadiran manusia di dasar goa.

“Tak ada jejak kaki atau tanda lain,” katanya. “Lagipula, sebelumnya tak ada dokumentasi tentang goa ini, jadi tak jelas apakah sudah ada orang yang pernah menjejak dasar goa atau belum, meskipun tidak bisa dipastikan 100 persen,” jelasnya.

(Sumber:Kompas.com/Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas | Editor Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas, Kompas.tv/Vyara Lestari | Editor : Hariyanto Kurniawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Tren
Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com