Batuan vulkanik Mars mengandung mineral kristal yang membantu dalam penanggalan radiometrik.
Hal ini dapat membantu para ilmuwan membangun gambaran tentang sejarah geologi daerah tersebut, seperti terbentuknya kawah, kemunculan atau hilangnya danau, dan bagaimana iklim berubah dari waktu ke waktu.
"Hal yang menarik tentang batuan ini juga adalah bahwa mereka menunjukkan tanda-tanda interaksi berkelanjutan dengan air tanah," kata ahli geologi NASA Katie Stack Morgan.
Baca juga: Amankah bagi Manusia Melakukan Misi Perjalanan ke Mars? Ini Penjelasan Ilmuwan
Para ilmuwan sebelumnya telah mengetahui bahwa kawah itu adalah rumah bagi sebuah danau, tetapi tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa air mengisi kawah hanya selama 50 tahun.
Saat ini, mereka lebih yakin air tanah hadir lebih lama di Mars.
"Jika batuan ini bersentuhan dengan air untuk jangka waktu yang lama, mungkin ada relung yang dapat dihuni di dalam batuan ini dan dapat mendukung kehidupan mikroba purba," tambah Stack Morgan.
"Garam adalah mineral yang bagus untuk melestarikan tanda-tanda kehidupan kuno di Bumi. Kami pun berharap hal yang sama berlaku untuk batuan di Mars," jelasnya.
NASA berharap dapat membawa sampel ke Bumi untuk analisis laboratorium lebih lanjut dalam misi bersama dengan Badan Antariksa Eropa sekitar tahun 2030-an.
Baca juga: NASA Rilis Foto Panorama Mars, Tunjukkan Bekas Titik Air
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.