Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Kesalahan yang Sering Dilakukan Ketika Merawat Bayi Kucing

Kompas.com - 12/09/2021, 17:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Bayi kucing yang ditinggal induknya akan menggantungkan hidupnya seratus persen pada pertolongan kita.

Apalagi bayi kucing yang belum bisa membuka matanya dan belum bisa berjalan, bisa dipastikan ia tak bisa mencari makan sendiri untuk memberi bahan bakar bagi tubuhnya bertumbuh menjadi besar.

Bayi kucing juga belum bisa sembarang makan. Sama seperti bayi manusia yang baru bisa mengonsumsi susu, begitu juga bayi kucing.

Bisa dipastikan merawat bayi kucing lebih repot ketimbang merawat kucing dewasa. Tiap beberapa jam sekali, kita harus rutin menyuapinya dengan susu agar bayi kucing bisa bertumbuh dengan sehat dan maksimal.

Nah ketika merawat bayi kucing ini, beberapa dari kita melakukan kesalahan yang seharusnya jangan dilakukan.

Apa saja kesalahan itu?

Baca juga: 3 Alasan Kucing Suka Berjemur

1. Memberikan sembarang susu

Ilustrasi anak kucing diberi susu formula khusus. PIXABAY/ADINA VOICU Ilustrasi anak kucing diberi susu formula khusus.
Susu untuk bayi kucing haruslah susu khusus yang memang diperuntukkan untuk kitten atau anak kucing.

Jika Anda memberikan susu khusus kucing dewasa, atau malah susu sapi, kucing bisa mengalami masalah dalam pencernaannya. Kucing bisa diare, muntah hingga lemas dan tak berselera makan.

2. Memberi susu dengan jeda waktu terlalu lama

Bayi kucing yang terpisah dari induknya harus diberi susu tiga jam sekali. Jika mereka tengah sakit, Anda harus memberi susu dua jam sekali.

Dilansir dari Madpaws, layaknya bayi manusia, bayi kucing mudah lapar sehingga harus sering-sering diberi asupan susu.

Baca juga: Membersihkan Bau Kotoran Kucing di Sekitar Hunian Rumah

3. Memberi makanan basah terlalu dini

Ilustrasi anak kucing. PIXABAY/AUENLEBEN Ilustrasi anak kucing.
Usia 0 hingga 3 minggu bayi kucing hanya bisa mencerna susu. Baru di minggu ke-4, Anda bisa mulai memberikannya makanan basah yang khusus untuk anak-anak kucing.

Di minggu ke-4 ini organ pencernaan kucing sudah siap menerima makanan semi padat.

Nah di minggu ke-5, Anda bisa mulai mengenalkan makanan padat khusus untuk anak kucing. Di minggu ke-5 ini anak kucing sudah mulai bisa mengunyah makanan-makanan padat.

Baca juga: 11 Makanan Manusia yang Aman Dikonsumsi Kucing

4. Telat melatih buang air

Melatih buang air bisa dilakukan sedari dini, semenjak anak kucing mengenal asupan makanan semi padat.

Sehabis makan, segera letakkan mereka di dekat litter box. Setiap kali mereka bisa buang air besar dan air kecil di situ, Anda bisa memberikannya hadiah berupa kudapan kesukaan agar mereka makin terlatih.

Ketika Anda melatih kucing buang air di litter box ketika mereka sudah besar, kecil kemungkinannya mereka bisa mudah patuh dan mengikuti aturan Anda.

Baca juga: Kucing Juga Bisa Kedinginan, Cermati Gejala dan Cara Menghangatkannya

5. Membiarkan anak kucing kedinginan

Hangatkan kucing dengan menempatkannya di alas selimut atau handukUnsplash/Valeria Cerbu Hangatkan kucing dengan menempatkannya di alas selimut atau handuk
Bayi kucing biasanya masih meringkuk di dekat induknya. Selain untuk mencari susu, mereka juga mencari kehangatan di dekat suhu tubuh induknya.

Jadi ketika induknya tak ada, tugas Anda lah yang harus menjaga suhu di sekitar lingkungan atau tempat tidur si anak kucing.

Lengkapi kasur kucing dengan selimut-selimut tebal sehingga mereka mudah mencari kehangatan ketika suhu mendadak turun.

Baca juga: Mengenal Ragam Vaksin untuk Kucing

6. Tidak menghentikan kebiasaan buruknya

Beberapa cat lovers tak menegakkan kedisiplinan dan aturan yang tegas untuk kucing-kucing kesayangannya. Hal ini tentu saja merugikan, karena kebiasaan buruk kucing akan terus berlangsung dan mengganggu kenyamanan runah.

Jadi sebaiknya, sedari kucing masih kecil, beri aturan yang tegas. Jika mereka mulai bermain merusak sandal atau sofa, segera beri peringatan dengan cara yang mereka pahami. 

Dengan cara ini, kucing akan tumbuh dewasa dengan kebiasaan buruk yang minimal.

7. Tidak menjalin ikatan yang kuat

Ilustrasi anak kucingUnsplash/Ilse Orsel Ilustrasi anak kucing
Jika ingin memiliki ikatan yang kuat dengan kucing, maka beri perhatian maksimal semenjak mereka masih bayi.

Luangkan waktu Anda sebanyak mungkin untuk memberi susu, memberi makan, atau menemaninya bermain.     

Memberikan perhatian ekstra semenjak mereka kecil bisa membuat kucing dekat dengan pemiliknya.

Baca juga: Ternyata Ini Alasan Kucing Suka Menjilati Kita

8. Over protektif

Over protektif justru akan membuat kucing Anda tumbuh menjadi kucing dewasa yang penakut. 

Jadi ada baiknya mengenalkan anak kucing ke lingkungan sekitar rumah agar mereka mengenali bau dan suara-suara asing.

Delapan kesalahan di atas adalah kesalahan-kesalahan yang lazim dilakukan pecinta kucing ketika merawat bayi-bayi kucing yang baru lahir dan ditinggal induknya.

Kesalahan yang ada bisa merugikan kucing, entah memberinya sakit atau membuatnya tumbuh menjadi kucing yang penakut.

Baca juga: Cara Mengurus Bayi Kucing yang Ditinggalkan Induknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com