Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat Bertahan Saat Pandemi Pengusaha 'Guna-Guna' Snack Asal Surabaya

Kompas.com - 11/09/2021, 16:45 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

Andalkan kue kering bervariasi

Bagus mengembangkan usaha Guna Guna Snack sejak 2011 berawal dari resep keluarga sang istri, Francisca Fenny.

Keduanya berangkat dari ide usaha sederhana, yakni menyediakan produk makanan ringan oleh-oleh khas Surabaya dengan cita rasa prima dilengkapi unsur resep ala negeri kincir angin Belanda.

"Kami juga memasukkan unsur kekinian dalam produk kami dari sisi kemasan sehingga lebih menarik dan enak dibawa," tuturnya.

Baca juga: Resep Kue Sagon, Kue Kering Jadul yang Meleleh di Mulut

Mengangkat tagline "Mantra Snack", Bagus berharap para pembeli akan 'terkena guna-guna' setelah menikmati produknya.

Bak dimantrai hingga terus terbayang-bayang lezatnya, diharapkan siapapun bakal kembali usai membelinya.

Walau dihajar ujian bertubi-tubi, Bagus tak mau mengurangi kualitas kue keringnya. Ia mengandalkan varian produk agar pembeli tetap setia.

Untuk jenis snack kering ada empat varian yang diproduksi, yakni Semprit Keju Ovomalt, Schuimpjes, Almond Crispy, hingga Soes Kering Renyah.

Tak hanya kue kering, ia juga menawarkan beragam kue basah. Mulai Macaroni Schotel, Spiku Ovomalt/Nutella, Ontbijtkoek w/Lotus Biscoff, Proll Tape, Panada, Lumpia Macaroni hingga Misoa Goreng.

"Kalau produk snack kering stok ada banyak karena masa kedaluwarasa enam bulan, kalau snack basah harus pesan sehari sebelumnya," ujar Bagus.

 

Harapan pulih lewat lapak jual-beli online

Bagus menceritakan, ia dan sang istri memulai usaha dengan modal sendiri. Kala itu, modal patungan sebesar Rp 5 juta berasal gabungan tunjangan hari raya keduanya.

Untuk permodalan, Bagus memilih modal sendiri daripada mendapatkan kucuran dari bank. Ia memegang prinsip lebih baik meminjam keluarga tanpa bunga, tapi sanggup membayarnya tepat waktu.

"Daripada pinjam di bank dengan membayar bunga," ujarnya.

Selama 10 tahun menjalankan dan mengembangkan usahanya, Bagus mengaku mendapatkan layanan pembinaan dari sejumlah pihak seperti Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kota Surabaya hingga BUMN.

Dari pembinaan tersebut, Bagus mendapatkan banyak mendapatkan bantuan kemudahan pengurusan izin usaha seperti Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), hingga Nomor Induk Berusaha (NIB).

Untuk menjual stok produk yang ada, dia gencar memanfaatkan promosi online melalui media sosial hingga ke lapak-lapak jual beli online.

Baca juga: Kisah Bagus Membangun Guna Guna Snack hingga Pembeli Terkena Mantra Guna-guna

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com