Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Delta Masih Mendominasi di Indonesia, Penularan 5 Kali Lebih Cepat

Kompas.com - 04/09/2021, 08:05 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

 

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa penyebaran virus corona varian Delta di Indonesia masih dominan berdasarkan jumlah sampel yang diperiksa melalui whole genome sequencing (WGS).

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kemenkes Siti Nadia menjelaskan, per 29 Agustus 2021, dari total 5.788 sequence virus corona, sebanyak 2.321 sampel merupakan varian of concern atau varian virus yang menyebabkan penularan dan kematian.

Menurut Nadia, dari total varian of concern tersebut, ada 2.240 diantaranya merupakan varian Delta.

"Terdiri dari B.1.617.2 maupun varian AY," kata Nadia, saat memberikan keterangan pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden mengutip Kompas.com, Rabu (1/9/2021).

Ia mengatakan, penyebaran varian Delta tersebut saat ini menjadi perhatian bersama, karena varian tersebut memiliki tingkat penularan lima kali lebih cepat dibandingkan varian Alpha.

"Menurut studi terakhir, penularan lima kali lipat dari varian Alpha dengan masa inkubasi yang lebih pendek," ujarnya.

Baca juga: WHO Sebut Orang yang Terinfeksi Varian Delta Cenderung Berisiko Mengalami Gejala Berat

Selain varian Delta, pihaknya juga memantau varian lainnya yang kemungkinan menyebar di Indonesia, termasuk adanya varian lokal.

Oleh karena itu, Nadia meminta pemerintah daerah untuk terus memantau wilayah masing-masing, jika terdapat klaster besar Covid-19 untuk mengambil sampel spesimennya dan diperiksa melalui WGS.

"Atau jika ditemukan kasus Covid-19 pada individu yang telah mendapatkan vaksinasi untuk bisa dikonsultasikan untuk diambil sampel sequence-nya," ucap Nadia.

(Sumber: Kompas.com Penulis Haryanti Puspa Sari | Editor Kristian Erdianto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com