Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Indonesia Peringkat Pertama Negara Paling Santai di Dunia | Mengenal Apa Itu Hiperendemi Covid-19

Kompas.com - 29/08/2021, 06:05 WIB
Sari Hardiyanto

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah pemberitaan menghiasi laman Tren sepanjang Sabtu (28/8/2021).

Informasi perihal penobatan Indonesia sebagai Negara Paling Santai di Dunia mendominasi perhatian publik.

Hal itu muncul dari riset sebuah agen perjalanan asal Inggris, Lastminute.com dengan tajuk "Most Chilled Out Countries in The World" yang dirilis pada Januari 2019.

Selain hal di atas, informasi perihal daftar wilayah di Indonesia yang akan mengalami hari tanpa hujan panjang, hiperendemi Covid-19 hingga cara ampuh mencegah kecoak, tikus , rayap, dan semut masuk rumah juga menjadi perhatian pembaca.

Berikut berita terpopuler di laman Tren sepanjang Sabtu (28/8/2021) hingga Minggu (20/8/2021) pagi:

1. Penobatan Indonesia sebagai Negara Paling Santai di Dunia

Selain terkenal dengan keindahan alam dan keanekaragam hayatinya, Indonesia kini juga mendapat julukan baru sebagai Negara Paling Santai di Dunia.

Hal itu muncul dari riset dengan tajuk "Most Chilled Out Countries in The World" yang dilakukan sebuah agen perjalanan asal Inggris, Lastminute.com.

Dalam riset tersebut, kata "paling santai" bukan dalam artian "malas", melainkan santai dalam hal destinasi sehingga cocok untuk menjadi tempat liburan terbaik di dunia.

Hasil survei yang dirilis Lastminute.com pada Januari 2019 tersebut mengeklaim telah menganalisis dari berbagai faktor, mulai dari hak pribadi warga negara, polusi suara dan cahaya, suhu, jumlah hari libur, hingga jumlah spa.

Lebih lengkap terkait informasi di atas dapat disimak di berita berikut:

Indonesia Peringkat Pertama Negara Paling Santai di Dunia

2. Daftar wilayah di Indonesia yang akan alami hari tanpa hujan panjang

Ilustrasi kekeringan. BMKG keluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis berdasarkan monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) di sejumlah wilayah di Indonesia.SHUTTERSTOCK/R_Tee Ilustrasi kekeringan. BMKG keluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis berdasarkan monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) di sejumlah wilayah di Indonesia.

Sejumlah wilayah di Indonesia disebut akan mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH).

Hal itu mengemuka dari peringatan BMKG terkait peringatan dini kekeringan meteorologis.

Berdasarkan pantauan BMKG hingga akhir Agustus 2021, hasil monitoring perkembangan Musim Kemarau 2021 menunjukkan bahwa 85 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau.

Menghadapi hal tersebut, masyarakat di sejumlah wilayah diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terkait potensi kekeringan ini.

Informasi lebih lengkap terkait daftar wilayah di Indonesia yang akan mengalami hari tanpa hujan panjang dapat disimak di berita berikut:

Daftar wilayah di Indonesia yang Akan Alami Hari Tanpa Hujan Panjang

3. Cara ampuh mencegah kecoak, tikus, rayap, dan semut masuk rumah

Ilustrasi kecoa.UNSPLASH/ERIK KARITS Ilustrasi kecoa.

Asosiasi Pengendalian Hama Nasional menyebut bahwa kecoak, tikus, rayap, dan semut merupakan hama rumah tangga yang biasa sering ditemukan di dalam rumah.

Hewan-hewan tersebut memang tidaklah berbahaya, namun keberadaannya kerap mengganggu penghuni rumah.

Selain menebarkan bau, hewan-hewan ini juga menjijikkan, apalagi jika sudah menyentuh makanan.

Lantas, bagaimana cara untuk mencegah hewan-hewan tersebut masuk ke dalam rumah?

Informasi selengkapnya dapat disimak di berita berikut:

Cara Ampuh Mencegah Kecoak, Tikus, Rayap, dan Semut Masuk Rumah

4. Mengenal efek samping Pfizer dan Moderna

Ilustrasi vaksin Covid-19 untuk ibu hamil, vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil, efek samping vaksin, efek samping vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil.Shutterstock Ilustrasi vaksin Covid-19 untuk ibu hamil, vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil, efek samping vaksin, efek samping vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil.

Program vaksinasi massal Covid-19 terus dilakukan pemerintah.

Selain Sinovac, AstraZeneca, dan Moderna, vaksin Pfizer buatan perusahaan obat asal Amerika Serikat dan mitranya BioNTech asal Jerman juga mulai diberikan kepada masyarakat.

Vaksin dengan nama Comirnaty ini menyusul penggunaan vaksin Moderna yang tiba pada Juli kemarin.

Perlu diketahui, keempat vaksin di atas mulai diberikan kepada masyarakat yang digunakan dalam program vaksinasi Covid-19 secara nasional sejak awal 2021.

Lebih lengkap terkait vaksin Pfizer dan Moderna berikut efek samping dan cara mengatasinya dapat disimak di berita berikut:

Mengenal Vaksin Pfizer dan Moderna: Efek Samping dan Cara Mengatasinya

5. Mengenal apa itu hiperendemi Covid-19

Sejumlah pasien Covid-19 yang sedang isolasi di Rumah Sehat SMPN 1 Mojowarno Kabupaten Jombang, Jawa Timur, melakukan olahraga untuk meningkatkan kebugaran.KOMPAS.COM/DOK. RUMAH SEHAT Sejumlah pasien Covid-19 yang sedang isolasi di Rumah Sehat SMPN 1 Mojowarno Kabupaten Jombang, Jawa Timur, melakukan olahraga untuk meningkatkan kebugaran.

Indonesia disebut berpotensi mengalami pandemi Covid-19 dalam waktu yang lama.

Salah satunya lantaran kondisi geografi dan demografi Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra sebagaimana dikutip dari Antara, Kamis (26/8/2021).

"Bisa saja di masing-masing negara ada kasus yang bertahan, tetapi sedikit dapat dimitigasi dengan baik risikonya," kata dia.

Lantas apa itu hiperendemi Covid-19?

Informasi selengkapnya dapat disimak di berita berikut:

Indonesia Disebut Akan Alami Hiperendemi Covid-19, Apa Itu?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Cek Bantuan UMKM dan Pesan Antrean Secara Online

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com