Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Langka, Hujan Deras di Greenland, Apa Dampaknya bagi Manusia?

Kompas.com - 21/08/2021, 12:41 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Greenland diguyur hujan air dengan deras dan ini menjadi fenomena langka sejak peristiwa serupa terjadi pada tahun 1950.

Selain itu, suhu di kawasan itu naik di atas titik beku untuk ketiga kalinya dalam kurun waktu kurang dari satu dekade.

Fenomena hujan ekstrem di daerah beku itu disebabkan udara hangat menerjang Greenland dan mengakibatkan 7 miliar ton air terbuang ke lapisan es.

Jumlah air yang terbuang itu diyakini cukup mengisi air di Lincoln Memorial Reflecting Pool di Natinal Mall di Washngton DC, sekitar 250.000 kali.

National Snow and Ice Data Center menyebutkan bahwa curah hujan di Greenland itu disebut tertinggi sejak 1950.

Akibat hujan tersebut, jumlah massa es menghilang 7 kali lebih tinggi daripada rata-rata harian sepanjang tahun ini. Hilangnya jumlah massa es itu terjadi pada Minggu (15/8/2021) lalu.

Fenomena langka

Menurut ilmuwan dari National Snow and Ice Data Center pada University of Colorado, Ted Scambos, hujan ekstrem ini menunjukkan bukti bahwa pemanasan di Greenland berlangsung cepat.

"Ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata Scambos kepada CNN sebagaiana dilansir Kompas Global, Jumat (19/8/2021).

Baca juga: Di Greenland untuk Pertama Kali Turun Hujan dengan Curah Ekstrem

Stasiun Puncak National Science Foundation (NSF) terletak di titik tertinggi di lapisan es Greenland, di mana para ilmuwan dapat mengamati cuaca Arktik dan perubahan es.

Stasiun ini telah dikelola sepanjang tahun untuk mengamati perubahan ekstrem sejak 1989. Sebagian besar hujan ekstrem pada akhir pekan turun dari pantai tenggara Greenland hingga ke Stasiun Summit.

Pejabat program untuk Office of Polar Programs di NSF, Jennier Mercer, menyebutkan bahwa operasi d Stasiun Summit harus diubah pasca-hujan ekstrem di Greenland.

Peristiwa cuaca yang belum pernah terjadi sebelumnya harus dipertimbangkan dalam sejarah operasi di Stasiun Summit.

"Meningkatnya peristiwa cuaca termasuk pencairan, angin kencang, dan sekarang hujan, selama 10 tahun terakhir telah terjadi di luar jangkauan yang dianggap normal," kata Mercer.

"Dan ini tampaknya terjadi lebih dan lebih," imbuhnya.

Pemanasan global

Hilangnya es meningkat dengan cepat akibat pemanasan global yang disebabkan oleh manusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com