Alasannya, ibu hamil menghasilkan 21 persen lebih banyak karbon dioksida dan pada umumnya memiliki temperatur tubuh 0,7 derajat celcius lebih hangat daripada rata-rata manusia.
Baca juga: 7 Alasan Kenapa Seseorang Sering Digigit Nyamuk Ketimbang yang Lainnya
Nyamuk punya cara unik untuk mendeteksi mangsanya. Salah satunya adalah melalui karbon dioksida yang kita hasilkan.
Mereka memiliki organ yang disebut maxillary palp untuk mendeteksi karbon dioksida hingga jarak 50 meter.
Inilah sebabnya orang dewasa yang menghasilkan lebih banyak karbon dioksida lebih sering digigit nyamuk daripada anak-anak.
Walaupun belum bisa dipastikan, para peneliti memperkirakan bahwa faktor genetik memiliki pengaruh hingga 85 persen terhadap seberapa menarik seseorang bagi nyamuk.
Meminum sebotol bir bisa membuat Anda lebih menarik bagi nyamuk. Meski demikian, para peneliti belum dapat menjelaskan alasannya. Mereka menduga bahwa hal ini karena alkohol dapat meningkatkan etanol pada keringat atau menaikkan temperatur tubuh.
Baca juga: Cara Mengatasi Gatal Akibat Gigitan Nyamuk
Apakah Anda pernah bertanya-tanya, mengapa ada orang-orang tertentu yang sangat jarang digigit nyamuk? Para peneliti di laboratorium Rothamsted Research pernah menggunakan kromatografi untuk menyelidikinya.
Mereka menemukan bahwa beberapa orang memang menghasilkan molekul-molekul tertentu yang tidak disukai oleh nyamuk.
Ke depannya, mereka berharap untuk dapat menggunakan pengetahuan ini dalam membuat penangkal nyamuk yang lebih efektif.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Shierine Wangsa Wibawa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.