Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Kisah Atlet Jamaika Berterima Kasih kepada Relawan Olimpiade Tokyo yang Membayar Ongkos Taksinya

Kompas.com - 14/08/2021, 16:20 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Salah naik bus

Dikutip dari CNN (12/8/2021), Parchment menceritakan, kejadian itu bermula saat dirinya sedang dalam perjalanan ke babak semi final lari gawang 110 meter pad Olimpiade Tokyo.

Saat itu, semua mobil resmi Tokyo 2020 sudah dipesan dan ia pun memutuskan naik bus.

Sayangnya, bus yang ia naiki salah jurusan. Ia sedang mendengarkan musik sambil menaiki bus, sehingga tak menyadari bahwa ia salah menaiki bus.

Sampai akhirnya ia menyadari bahwa jalanan yang ia lalui terasa asing.

"Saya harus mencari cara lain. Saya mencoba untuk mendapatkan salah satu mobil bermerek untuk Olimpiade untuk membawa saya, tetapi orang-orang ini sangat ketat dan mengikuti aturan, dan saya harus memesan mobil dari sebelumnya untuk bisa pergi," kata Parchment dalam videonya.

Baca juga: Cara Mengatasi Jamur di Lemari Kayu atau Kabinet

Akhirnya, seorang relawan Olimpiade bernama Trijana membantunya. Trijana membantunya dan memberi ongkos taksi untuk membawa Parchment ke stadion.

"Saya melihat sukarelawan ini dan dia benar-benar memberi saya sejumlah uang untuk naik salah satu taksi. Dan itulah bagaimana saya bisa sampai ke trek pemanasan di stadion dan dengan waktu yang cukup untuk pemanasan. untuk bersaing," katanya dalam video yang direkam selama Olimpiade. 

Memberikan medali, jersey, dan ongkos taksi

Setelah memenangi medali emas, Hansle tak melupakan kebaikan relawan tersebut. 

Dia kemudian mencari relawan itu untuk berterima kasih. 

"Hey, Triyana, masih ingat aku," sapa Hansle saat bertemu untuk kedua kalinya. 

"Aku akan memberikan sesuatu, karena kamu sebagai penolong bisa sampai final hari itu," ujarnya melanjutkan. 

Dia lalu memberikan memberikan medali, jersey tim Jamaika, dan uang ganti ongkos tanksi. 

Mereka lalu berfoto. 

Parchment finis kedua di semifinal pada 4 Agustus, di belakang favorit Amerika Serikat Grant Holloway.

Finish di tempat kedua berarti dia maju tipis ke final, di mana dia menjadi lebih baik dengan mengklaim medali emas kejutan, kali ini mengalahkan Holloway dengan selisih seperdua puluh detik.

Baca juga: Sejarah Hari Pramuka 14 Agustus dan Link Download Logo Gerakan Pramuka

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Hansle Parchment, OLY (@parchment_hansle)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com