Ada pula yang menuduh saya sendiri yang narsis bikin berita saya mati demi mendongkrak popularitas diri saya sendiri.
Tetapi yang paling kurang ajar adalah para direktur perusahaan Jamu Jago setelah mengetahui bahwa saya masih hidup maka langsung tidak menyia-nyiakan kesempatan memanfaatkan momentum untuk kreatif bikin iklan dengan menempelkan foto kepala dan wajah saya pada tubuh Yesus Kristus dengan teks komentar setelah tiga hari bangkit dari kematian berkat minum jamu Purwoceng produksi Jamu Jago.
Saya protes keras karena pada iklan Purwoceng itu kepala saya tidak tampak gundul akibat rambut panjang Yesus Kristus masih tampak di belakang kepala gundul saya sehingga tidak tampak gundul.
Bagi para fundamentalis mohon jangan polisikan para direktur Jamu Jago atas tuduhan pelecehan agama. Para direktur Jamu Jago adalah umat Nasrani yang saleh serta sangat hormat terhadap Yesus Kristus. Swear!
Jika mau polisikan sebaiknya saya saja yang Nasrani tidak saleh dan mumpung saya masih hidup.
Selanjutnya mari kita tunggu pemberitaan ketiga tentang saya mati sementara pada kenyataan saya memang benar-benar sudah mati.
Apabila ternyata saya masih hidup berarti saya menggugurkan rekor saya sendiri tentang orang masih hidup dua kali dua bulan berturut-turut dengan rekor baru yaitu orang masih hidup tiga kali berturut-turut diberitakan sudah mati padahal masih hidup.
Kecuali ternyata yang ketiga kali saya benar-benar sudah mati. Lebih mudah pura-pura hidup ketimbang pura-pura mati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.