Menurut Nadia, hal ini menunjukkan vaksin Covid-19 yang saat ini digunakan efektif terhadap mutasi virus corona.
"Sampai saat ini belum ada penelitian ataupun bukti ilmiah yang menunjukkan vaksin yang telah diproduksi dan telah digunakan di berbagai belahan dunia tidak bisa melindungi kita dari virus varian baru ini,” ujar Nadia.
“Vaksin yang digunakan dalam upaya kita melakukan penanggulangan pandemi Covid-19 masih sangat efektif,'' lanjutnya.
Baca juga: Studi: Vaksin Booster dari Sinovac Tingkatkan Antibodi 7 Kali Lipat
Terkait dengan kejadian kematian akibat Covid-19, dari penelitian diketahui, jumlah tenaga kesehatan yang belum divaksinasi yang meninggal relatif lebih besar daripada yang telah divaksinasi lengkap.
Begitu juga tenaga kesehatan yang baru mendapat vaksinasi dosis pertama, jumlah yang meninggal akibat Covid-19 relatif lebih banyak daripada yang menerima dosis lengkap.
Pada dua periode observasi di Januari-Maret dan April-Juni 2021, terlihat bahwa proporsi kasus meninggal karena Covid-19 pada tenaga kesehatan yang belum divaksin (sebesar 0,03 persen).
Tidak berbeda dengan tenaga kesehatan yang telah mendapat vaksin dosis pertama (sebesar 0,03 persen).
Sedangkan vaksinasi dosis lengkap melindungi tenaga kesehatan dari risiko kematian dengan rasio 0,001 persen pada periode Januari-Maret 2021 dan 0,01 persen pada periode April-Juni 2021.
Baca juga: Daftar Negara yang Terima Turis Bervaksin Sinovac, Ada Belanda dan Swiss