KOMPAS.com - Mi instan memang makanan yang enak dan mudah disajikan. Namun makan mi instan terlalu sering juga berbahaya bagi kesehatan.
Sebungkus mi instan yang dilengkapi bumbu bubuk, minyak, serta bahan pelengkap lain ini dimasak dengan mudah, yaitu dengan merebus mi kemudian menambahkan bumbu.
Sementara mi instan terbuat dari tepung yang dibentuk kemudian diawetkan.
Namun dibalik kelezatan mi instan, terdapat risiko yang mengintai jika terlalu sering mengonsumsi mi instan.
Melansir Kompas.com dari Healthline, terdapat beberapa bahaya mi instan bagi kesehatan.
1. Mengandung pengawet
Seperti diketahui, mi instan sering menambahkan bahan pengawet. Meskipun tidak berbahaya dan boleh dikonsumsi, namun bahan pengawet juga berisiko kesehatan jika dikonsumi berlebihan.
Selain itu, sebuah studi juga menyebutkan terlalu banyak mengonsumsi bahan pengawet meningkatkan risiko terkena kanker.
Baca juga: Hati-hati, Ini Bahaya Mi Instan bagi Kesehatan
2. Rendah protein dan serat
Mi instan mengandung serat dan protein yang rendah. Padahal, serat dan protein adalah dua nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Selain itu, serat dan protein bisa membuat seseorang merasa kenyang lebih lama.
Oleh karena itu, seseorang yang memakan mi biasanya memiliki kecenderungan untuk makan lebih banyak karena merasa tidak kenyang atau lebih cepat lapar.
Ini bisa memicu seseorang mengalami kenaikan berat badan.
3. Mengandung MSG
MSG adalah singkatan dari monosodium glutamat yaitu bahan tambahan pangan yang aman dikonsumsi dengan pemakaian secukupnya dan tidak menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan.
Kandungan zat dalam Bahan Tambahan Pangan Penyedap Rasa (MSG) ada 3 yaitu:
Asam Glutamat 78%, Natrium 12% dan Air 10% sebagai zat utama adalah Asam Glutamat yang
merupakan Asam Amino yang tidak berbeda dengan Asam Glutamat yang terkandung
dalam makanan sehari-hari seperti: Tomat, Susu, Keju dan sebagainya.
MSG juga sudah diakui keamanannya oleh beberapa badan dunia yang berkompeten dalam bidang makanan seperti: JECFA (Terdiri dari FAO dan WHO), FDA dan juga oleh Kementerian Kesehatan serta Badan Pengawas Obat & Makanan Republik Indonesia (BPOM-RI).
Oleh karena itu, MSG aman digunakan sebagai bahan tambahan makanan dengan takaran penggunaan secukupnya.
Baca juga: Air Rebusan Mi Instan, Sebaiknya Dibuang atau Dipakai?
Maka dari itu penting untuk membatasi konsumsi MSG, salah satunya tidak makan mi instan terlalu banyak dan sering.
4. Sodium tinggi
Berbagai jenis mi instan di beberapa negara mengandung sodium yang sangat tinggi. Mi instan yang mengandung paling banyak sodium adalah mi instan dari China dan Malaysia.
Sebanyak 90 persen kandungan garam di dalam mi instan lebih tinggi dari rekomendasi konsumsi garam harian.
Bahkan ada beberapa mi instan yang mengandung garam hingga empat kali lebih banyak dari rekomendasi harian.
Ini menunjukkan bahwa memakan mi instan secara berlebihan tidak baik. Ini karena kandungan sodium dalam mi instan sangat tinggi dan berisiko menimbulkan masalah kesehatan pada tubuh Anda.
Baca juga: Mitos atau Fakta Mi Instan Dilapisi Lilin? Simak Jawabannya
Pada orang yang memiliki tekanan darah tinggi atau sedang membatasi konsumsi sodium, direkomendasikan untuk mengurangi konsumsi mi instan atau mengurangi jumlah bumbu bubuk yang digunakan saat memasak mi instan.
Demikian bahaya mi instan bagi kesehatan. Untuk menghindari bahaya tersebut, Anda hanya perlu membatasi konsumsi mi instan serta menjaga diet gizi seimbang.
(Sumber: Kompas.com/Sains Penulis Nadia Faradiba | Editor Nadia Faradiba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.