Malaysia termasuk salah satu negara yang mempertimbangkan perlunya suntikan booster vaksin Covid-19 untuk menghadapi varian Delta yang menyebar cepat.
Meski demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan moratorium setidaknya sampai akhir bulan September untuk mendukung mereka yang masih belum mendapat vaksin Covid-19.
Diberitakan Straits Times, Minggu (8/8/2021), Panitia Khusus Penjaminan Akses Pasokan Vaksin Covid-19 di Malaysia sempat membahas topik booster dalam rapat belum lama ini.
Menteri Kesehatan dan Ketua Panitia Adham Baba mengatakan, Menteri Koordinator Program Imunisasi Nasional Covid-19 Khairy Jamaluddin akan segera mengumumkannya.
Sementara itu, Pfizer dan mitranya BioNTech telah mengajukan permohonan persetujuan dari regulator di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa untuk memberikan dosis booster setelah menyelesaikan vaksin rejimen dua dosisnya.
Menguti Deccan Herald, Minggu, para ilmuwan telah meneliti kemanjuran vaksin terhadap varian Delta, yang menyebabkan gelombang kedua mematikan di India pada bulan April dan Mei.
Salah satu vaksin yang digunakan adalah vaksin yang dikembangkan oleh Serum Institute of India, Pune atau Covishield.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada Juli 2021, dua dosis Covishield menunjukkan kemanjuran 63 persen terhadap varian Delta.
Diberitakan France24, Minggu, infeksi Covid-19 telah melonjak di Iran sejak akhir Juni.
Para pejabat memperingatkan gelombang kelima yang disebabkan oleh varian Delta yang sangat menular. Infeksi harian pun telah mencapai beberapa rekor selama beberapa minggu terakhir.
Iran menjadi negara Timur Tengah yang paling parah dilanda pandemi.
Terdesak oleh sanksi AS yang mempersulit pengiriman uang ke luar negeri, Iran menyatakan sedang berjuang untuk mengimpor vaksin untuk penduduknya yang berjumlah 83 juta orang.