Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Sinar Terang dalam Kegelapan Pagebluk Corona

Kompas.com - 04/08/2021, 09:23 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEJAK awal 2020 sampai saat naskah ini ditulis, bangsa Indonesia sedang prihatin menghadapi masa kegelapan akibat pagebluk Corona.

Kegelapan yang malah miskin dipergelap oleh sikap dan perilaku mereka yang gemar mengail di air keruh bahkan sambil memperkeruh air yang sudah keruh.

Mulai dari yang tega menjual vaksin, menimbun dan melangitkan harga oksigen, mahal menjual tes PCR , korupsi bansos, menggembosi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), warga net asyik menghujat dan memfitnah, sampai ke janji kosong sumbangsih Rp 2 triliun.

Saya malu menjadi warga Indonesia.

Terang

Namun marilah jangan kita hanya mencari sisi gelap belaka sebab masih ada sinar terang di atas kegelapan.

Misalnya bakti kemanusiaan secara sepi ing pamrih, rame ing gawe yang nyata dilakukan para pejuang kemanusiaan tergabung di PMI, Gus Durian, Muhammadiyah, NU, Warga Bantu Warga, Patungan Rakyat, ECOSOC, Yayasan Budha Tzu Chi, INTI, PITI, Eka Tjipta Foundation, GP Jamu, SONJO, WALHI, Djarum, BCA, para arisan ibu-ibu, warga RT dan RW, UPC, Forum Academia NTT, para polisi dan TNI bertugas turun ke lapangan dan lain-lain dan selanjutnya secara tak terhingga batasan maksimalnya sehingga mustahil menyebut satu persatu nama secara lengkap.

Mohon dimaafkan bahwa di dalam naskah sederhana dengan keterbatasan ruang ini, ada bahkan banyak nama pejuang kemanusiaan yang belum saya sebut.

Nakes

Dan tentu saja mohon jangan dilupakan mahajasa para dokter, perawat, karyawan rumah sakit, pengemudi ambulans, petugas pemakaman yang mempertaruhkan nyawa di front terdepan di kancah pertempuran melawan virus Corona dengan segenap varian mutannya.

Segenap pejuang kemanusiaan itu bukan mempolitisir namun mengejawantahkan Pancasila secara benar-benar nyata menjadi kenyataan. Saya bangga menjadi warga Indonesia! Merdeka!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com