Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Kondisi Bumi Jika Matahari Tiba-tiba Menghilang?

Kompas.com - 31/07/2021, 22:22 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com – Seperti yang diketahui, Bumi dan planet lainnya di galaksi Bimasakti berputar mengitari matahari.

Diameter Matahari mencapai 109 kali diameter Bumi, yakni 1,4 juta km. Ukuran matahari bahkan lebih besar dibandingkan benda antariksa lainnya di tata surya.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui KOMPAS.com, matahari memiliki suhu permukaan 6.000 derajat celcius dan suhu intinya mencapai 15-20 juta derajat celcius.

Keberadaan matahari sangat penting, terutama bagi kehidupan di Bumi. Jika tak ada matahari, tentu tak perlu menunggu waktu lama, kehidupan di planet kita akan kacau bahkan musnah.

Lantas, apa yang terjadi jika matahari tiba-tiba menghilang? Apakah makhluk hidup dapat bertahan jika matahari tidak lagi menyinari Bumi?

Baca juga: Fenomena Matahari Berada di Atas Kabah 15 Juli dan Cara Menentukan Arah Kiblat

Dilansir dari BBC Science Focus Magazine melalui KOMPAS.com, alih-alih mengikuti orbit, Bumi dan objek lain di tata surya akan bergerak maju dalam garis lurus saat matahari menghilang.

Pada kondisi ini, Bumi bisa jadi berinteraksi dengan planet atau benda angkasa lain, tapi mungkin juga Bumi akan melayang dan tidak bertemu dengan benda angkasa lain.

Jika terdapat benturan, Bumi mungkin akan melaju dengan kecepatan 30 km per detik menuju bintang atau benda antariksa lainnya.

Dilansir dari Discovery melalui KOMPAS.com, banyak tanaman tidak bisa fotosintesis dan akan mati satu-persatu, meski terdapat pohon-pohon besar yang dapat bertahan selama beberapa dekade tanpa sinar Matahari.

Selain itu, saat Bumi tidak lagi disinari oleh Matahari, dalam beberapa minggu, manusia dan makhluk hidup lainnya akan mati membeku.

Baca juga: Hari Ini Terjadi Aphelion, Bumi Berada di Titik Terjauh dari Matahari, Apa Dampaknya?

Dalam beberapa hari setelah Bumi menghilang, suhu semakin turun dan setiap manusia yang tersisa tidak mampu bertahan dan akan segera mati.

Dua bulan kemudian, permukaan laut akan membeku, namun butuh waktu 1.000 tahun untuk membekukan lautan secara keseluruhan.

Kekacauan pun akan segera terjadi. Bumi yang kita kenal saat ini akan berbeda sama sekali dalam waktu yang sangat singkat.

Oleh karena itu, peran matahari sangat penting bagi kelangsungan hidup di Bumi. Tak ada yang bisa menggantikan peran dan manfaatnya.

Matahari juga memiliki banyak manfaat untuk tubuh manusia. Dilansir dari Healthline melalui KOMPAS.com, sinar matahari mampu mencegah kanker, meningkatkan kesehatan mental, dan mendorong kesehatan tulang.

Baca juga: Saat Kulit Tersengat Sinar Matahari Seharian, Bolehkah Langsung Diguyur Air Dingin?

Oleh sebab itu, tubuh yang kekurangan atau bahkan tidak terkena sinar Matahari dapat mengalami berbagai gangguan kesehatan.

Bahkan saat pandemi Covid-19 seperti sekarang, berjemur selama beberapa menit di bawah sinar matahari pagi sangat dianjurkan untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Sumber: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com