Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Daftar 180 Zona Merah | Viral, Meterai CPNS Unduh di Google

Kompas.com - 23/07/2021, 06:30 WIB
Rendika Ferri Kurniawan

Penulis

KOMPAS.com - Berita tentang data terbaru zona risiko Covid-19 di Indonesia menjadi berita terpopuler di kanal Tren.

Sebagaimana diketahui terdapat 180 daerah berstatus zona merah di Indonesia. Sementara, provinsi Jawa Timur menjadi provinsi penyumbang zona merah terbanyak.

Selanjutnya, sebuah twit membahas peserta CPNS menggunakan meterai hasil download dari Google yang viral di media sosial.

Kemudian kaitannya Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang akan cair, dan soal apa yang terjadi setelah herd immunity tercapai.

Berikut berita terpopuler Tren, Kamis (22/7/2021) hingga Jumat (23/7/2021): 

1. Daftar zona merah Covid-19

Satgas Penanganan Covid-19 merilis data terbaru zona risiko Covid-19 di Indonesia periode 18 Juli 2021.

Dalam data terbaru itu, tercatat ada 180 daerah berstatus zona merah. Jawa Timur menjadi provinsi penyumbang zona merah terbanyak. Dari 38 kabupaten atau kota, 33 di antaranya masuk zona merah.

Peningkatan jumlah daerah dengan status zona merah ini karena peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia.

2. Viral, meterai untuk CPNS download di Google

Sebuah twit yang membahas peserta seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2021 menggunakan meterai hasil download dari Google viral di media sosial.

Meterai ditempelkan peserta CPNS 2021 di dokumen surat pernyataan dan lamaran. Mereka memiliki nomor seri yang sama persis dengan yang ada di Google.

3. PTN/prodi tak ditemukan saat daftar CPNS

Pemerintah melalui Badan Kepegawaian Negara (BKN) resmi memperpanjang masa pendaftaran bagi peserta seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) hingga 26 Juli 2021.

Salah satu pertanyaan yang sering diterima oleh Helpdesk BKN dari pelamar CPNS 2021 adalah mengenai Perguruan Tinggi/Program Studi tidak ditemukan saat mendaftar di portal SSCASN https://sscasn.bkn.go.id.

Berikut solusi dari BKN:

4. Bantuan Subsidi Upah cair

Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) pada tahun ini, sebesar Rp 500.000 selama dua bulan atau total bantuan sebesar Rp 1.000.000.

Untuk akselerasi BSU, pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp 8 triliun bagi 8 juta pekerja di wilayah terdampak. Berikut kriteria penerima:

5. Apa yang terjadi setelah herd immunity?

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan optimistis, kekebalan kelompok atau herd immunity bisa tercapai pada akhir 2021.

Ia mengatakan, pada daerah-daerah utama seperti Jakarta dan Bali pun tingkat vaksinasi sudah tinggi, sehingga diyakini herd immunity di kedua wilayah tersebut bahkan akan tercapai pada September 2021.

Lantas, apa yang terjadi setelah Herd Immunity tercapai?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com