Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah-kisah Pilu Pasien Covid-19 yang Meninggal di Luar RS

Kompas.com - 10/07/2021, 16:55 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Jumat (9/7/2021), jumlah pasien positif bertambah 38.124 orang.

Dengan begitu, sejak 2 Maret 2020, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 2.455.912. Sementara itu, 2.023.548 pasien telah dinyatakan sembuh.

Satgas mencatat, saat ini ada 367.733 kasus aktif Covid-19, sedangkan pasien yang berstatus suspek tercatat 118.701 orang.

Selain itu, total kasus meninggal akibat Covid-19 Jumat (9/7/2021) mencapai 64.631. Jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia bertambah 871 orang dalam sehari.

Di balik data-data itu, ada banyak kisah pilu yang dialami pasien Covid-19 dan keluarganya.

Baca juga: Fakta di Balik Antrean Pemulasaraan Jenazah di Jombang, 92 Pasien Covid-19 Meninggal dalam 2 Pekan

Ditolak dua RS, Lansia di Bandung meninggal di taksi online

Seorang ibu lanjut usia (lansia) di Bandung meninggal dunia di taksi online yang mengantarnya ke rumah sakit.

Bani (30), sopir taksi online yang mengantar perempuan lansia itu menjadi saksi dan membagikan kisahnya saat mengantar ibu lansia itu menuju rumah sakit.

Bani menceritakan, pada Kamis (8/7/2021) dia mendapat orderan untuk mengantar orang sakit dari Cijambe menuju Rumah Sakit Hermina Arcamanik.

"Sama saya diantar, karena sudah ada surat rujukan," kata Bani.

Setibanya di rumah sakit, pasien yang ditemani suami serta anaknya itu masih harus berjuang.

Pihak RS Hermina Arcamanik menolak merawat perempuan lansia itu. Penyebabnya, lonjakan pasien dan tenaga kesehatan yang dimiliki mulai kewalahan menangani pasien.

Baca juga: Catat! 11 Platform Layanan Telemedicine untuk Pasien Isolasi Mandiri

"Kemudian saya antarkan lagi ke RS Al Islam di Sekarno Hatta. Jalanan ke sana kondisinya macet," ujarnya.

Serupa rumah sakit sebelumnya, ruang perawatan di RS Al Islam juga penuh. Ibu lansia itu kembali ditolak.

"Keluarga pasien kemudian meminta saya untuk mengantarkan ke RS Santosa di Kebon Jati," ungkapnya.

Belum tiba di RS Santosa, perjuangan ibu lansia itu selesai, dia mengembuskan napas terakhirnya di taksi online yang dikendarai Bani, disaksikan suami serta anaknya.

"Meninggalnya dalam perjalanan dari RS Al Islam ke RS Santosa. Dari Arcamanik sampai ke Kebon Jati muter-muter sekitar satu jam. Tapi waktu itu enggak sampai kena penutupan jalan," kata Bani.

Bani pun mengantarkan jenazah sang ibu lansia kembali ke rumah keluarganya, titik awal penjemputan.

Baca juga: Panduan Melakukan Proning untuk Tingkatkan Saturasi Oksigen Pasien Covid-19

"Ini pengalaman pertama saya ada yang meninggal di dalam mobil saya. Tapi Insya Allah saya enggak trauma, mudah mudahan jadi amal ibadah untuk saya," ujar Bani.

Seorang pasien Covid-19 di Yogyakarta meninggal karena tak dapat perawatan rumah sakit

Seorang warga berinisial H (48), asal Kapanewon Patuk, Gunungkidul, meninggal karena tidak segera mendapat penanganan medis.

Sebelumnya, kondisi H terus menurun pada Kamis (8/7/2021) malam, sehingga dia dibawa ke rumah sakit agar mendapat pertolongan.

Kapolsek Sewon Kompol Suyanto mengatakan, H dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test antigen.

Akan tetapi, tak mudah mendapatkan rumah sakit di Yogyakarta saat kondisi seperti sekarang.

Sejumlah rumah sakit, seperti RS Kota Yogyakarta dan RSUD Wirosaban, menolak merawat H akibat tak mampu lagi menampung lonjakan pasien Covid-19.

H sempat dirujuk ke RS Patmasuri, namun dia meninggal dunia di dalam mobil sebelum menerima perawatan pihak medis.

Baca juga: Panduan Isolasi Mandiri Pasien Covid-19

"Jenazah posisinya di dalam mobil, tepatnya di parkiran Patmasuri. Jadi sampai di Sewon itu (Patmasuri) sudah meninggal," ujar Suyanto.

Suyanto mengungkapkan, dari keterangan yang dia terima, selain positif Covid-19, H juga memiliki penyakit penyerta.

"Dari keterangan keluarganya yang bersangkutan awalnya mengidap diabetes mellitus atau sakit gula dan mungkin sakitnya kondisinya kayak apa kita tidak tahu," terangnya.

H pun dimakamkan secara protokol Covid-19 karena saat meninggal, hasil rapid antigen menunjukkan bahwa dia positif terinfeksi virus Corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com