KOMPAS.com - Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Jumat (9/7/2021), jumlah pasien positif bertambah 38.124 orang.
Dengan begitu, sejak 2 Maret 2020, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 2.455.912. Sementara itu, 2.023.548 pasien telah dinyatakan sembuh.
Satgas mencatat, saat ini ada 367.733 kasus aktif Covid-19, sedangkan pasien yang berstatus suspek tercatat 118.701 orang.
Selain itu, total kasus meninggal akibat Covid-19 Jumat (9/7/2021) mencapai 64.631. Jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia bertambah 871 orang dalam sehari.
Di balik data-data itu, ada banyak kisah pilu yang dialami pasien Covid-19 dan keluarganya.
Ditolak dua RS, Lansia di Bandung meninggal di taksi online
Seorang ibu lanjut usia (lansia) di Bandung meninggal dunia di taksi online yang mengantarnya ke rumah sakit.
Bani (30), sopir taksi online yang mengantar perempuan lansia itu menjadi saksi dan membagikan kisahnya saat mengantar ibu lansia itu menuju rumah sakit.
Bani menceritakan, pada Kamis (8/7/2021) dia mendapat orderan untuk mengantar orang sakit dari Cijambe menuju Rumah Sakit Hermina Arcamanik.
"Sama saya diantar, karena sudah ada surat rujukan," kata Bani.
Setibanya di rumah sakit, pasien yang ditemani suami serta anaknya itu masih harus berjuang.
Pihak RS Hermina Arcamanik menolak merawat perempuan lansia itu. Penyebabnya, lonjakan pasien dan tenaga kesehatan yang dimiliki mulai kewalahan menangani pasien.
"Kemudian saya antarkan lagi ke RS Al Islam di Sekarno Hatta. Jalanan ke sana kondisinya macet," ujarnya.
Serupa rumah sakit sebelumnya, ruang perawatan di RS Al Islam juga penuh. Ibu lansia itu kembali ditolak.
"Keluarga pasien kemudian meminta saya untuk mengantarkan ke RS Santosa di Kebon Jati," ungkapnya.
Belum tiba di RS Santosa, perjuangan ibu lansia itu selesai, dia mengembuskan napas terakhirnya di taksi online yang dikendarai Bani, disaksikan suami serta anaknya.
"Meninggalnya dalam perjalanan dari RS Al Islam ke RS Santosa. Dari Arcamanik sampai ke Kebon Jati muter-muter sekitar satu jam. Tapi waktu itu enggak sampai kena penutupan jalan," kata Bani.
Bani pun mengantarkan jenazah sang ibu lansia kembali ke rumah keluarganya, titik awal penjemputan.
"Ini pengalaman pertama saya ada yang meninggal di dalam mobil saya. Tapi Insya Allah saya enggak trauma, mudah mudahan jadi amal ibadah untuk saya," ujar Bani.
Seorang pasien Covid-19 di Yogyakarta meninggal karena tak dapat perawatan rumah sakit
Seorang warga berinisial H (48), asal Kapanewon Patuk, Gunungkidul, meninggal karena tidak segera mendapat penanganan medis.
Sebelumnya, kondisi H terus menurun pada Kamis (8/7/2021) malam, sehingga dia dibawa ke rumah sakit agar mendapat pertolongan.
Kapolsek Sewon Kompol Suyanto mengatakan, H dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test antigen.
Akan tetapi, tak mudah mendapatkan rumah sakit di Yogyakarta saat kondisi seperti sekarang.
Sejumlah rumah sakit, seperti RS Kota Yogyakarta dan RSUD Wirosaban, menolak merawat H akibat tak mampu lagi menampung lonjakan pasien Covid-19.
H sempat dirujuk ke RS Patmasuri, namun dia meninggal dunia di dalam mobil sebelum menerima perawatan pihak medis.
"Jenazah posisinya di dalam mobil, tepatnya di parkiran Patmasuri. Jadi sampai di Sewon itu (Patmasuri) sudah meninggal," ujar Suyanto.
Suyanto mengungkapkan, dari keterangan yang dia terima, selain positif Covid-19, H juga memiliki penyakit penyerta.
"Dari keterangan keluarganya yang bersangkutan awalnya mengidap diabetes mellitus atau sakit gula dan mungkin sakitnya kondisinya kayak apa kita tidak tahu," terangnya.
H pun dimakamkan secara protokol Covid-19 karena saat meninggal, hasil rapid antigen menunjukkan bahwa dia positif terinfeksi virus Corona.
https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/10/165500265/kisah-kisah-pilu-pasien-covid-19-yang-meninggal-di-luar-rs