Kendati demikian, ia menyebut panic buying bisa dicegah dengan kontrol informasi.
"Kecuali barang itu mengalami kelangkaan sebenarnya, misalnya oksigen itu kan pabriknya dibandingkan kebutuhan rumah sakit kan tidak seimbang," ujarnya.
"Itu yang real. Jadi harus dipisahkan antara panic buying karena demonstration efect dan punic buying karena barangnya dibutuhkan dan tidak ada," lanjutnya.
Sementara itu, ahli gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Lily Arsanti Lestari mengatakan, masyarakat tidak harus memilih satu produk susu tertentu untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Sebab, menurut dia, banyak merek susu yang juga mengandung protein hingga mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.
Baca juga: 5 Fakta tentang Susu, Bukan Satu-satunya Sumber Kalsium
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.