Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Singapura Akan Hidup bersama Covid-19, Epidemiolog: Indonesia Masih Jauh

Kompas.com - 28/06/2021, 19:36 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Singapura tengah bersiap menerapkan langkah-langkah menuju new normal atau normal baru, salah satunya hidup berdampingan dengan Covid-19.

Hal itu mengingat virus corona yang terus bermutasi, tampaknya akan sulit menuju nol infeksi dan selanjutnya berganti dari pandemi menjadi penyakit endemik

Singapura mempersiapkan langkah jangka panjang atau roadmap menuju new normal tersebut. 

Di antaranya meningkatkan jumlah vaksinasi, memperkuat testing, menyiapkan perawatan dan pengobatan Covid-19 yang efektif, dan meningkatkan kesadaran serta tanggung jawab sosial. 

Baca juga: 4 Kunci Singapura Persiapkan Hidup Bersama Covid-19

Tujuan semua negara

Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Bayu Satria Wiratama mengatakan, pada dasarnya apa yang dicanangkan Singapura adalah tujuan semua negara. 

Menurut dia, semua negara akan menuju ke arah sana.

“Karena diperkirakan Covid-19 akan jadi seperti influenza yang akan terus ada,” ujar Bayu saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/6/2021).

Namun, ada beberapa hal yang harus dicapai terlebih dahulu sebelum mengambil langkah new normal seperti direncanakan Singapura. 

Yaitu, meningkatkan vaksinasi dan sistem 3T (testing, tracing, dan treatment) yang baik.

Capaian vaksinasi

Vaksinasi untuk menciptakan herd immunity setidaknya telah diterima oleh minimal 70-80 persen warga dan sistem 3T yang ada harus kuat, baik untuk kasus import atau kasus dalam negeri.

Bayu menambahkan, jika hal tersebut tercapai, maka tidak akan terlihat peningkatan kasus yang signifikan.

“Mungkin akan ada satu dua kluster tapi tidak banyak jika ditambah 3T yang bagus maka akan cepat ditekan.

Baca juga: Singapura Persiapkan Hidup bersama Covid-19, Bagaimana Indonesia?

 

Sementara itu, melansir Wolrdometers pada Senin (28/6/2021) pukul 16.10 WIB, sejak pandemi Covid-19 dimulai, Singapura telah melaporkan sebanyak 62.553 kasus secara keseluruhan, dengan 9 kasus baru dalam satu hari terakhir.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 62.195 telah sembuh dan korban meninggal karena Covid-19 selama pandemi adalah 36 orang.

Saat ini, di negara dengan populasi 5.895.734 orang tersebut mencatat kasus aktif yang ada sebanyak 322 orang.

Baca juga: Sanksi Menolak Vaksinasi: Tidak Dapat Bansos hingga Penghentian Layanan Administrasi

Data vaksinasi

Melansir Pharmaceutical Technology, Singapura telah memberikan 3.407.068 dosis vaksin kepada warganya.

Jumlah tersebut termasuk 25,6 persen dari populasi di Singapura telah mendapatkan vaksinasi secara penuh.

Vaksin yang digunakan adalah vaksin Moderna dan Pfizer/BioNTech. 

Sementara itu Indonesia menurut laporan tersebut telah memberikan sebanyak 39.050.655 dosis vaksin dan warga yang telah mendapatkan dua dosis penuh vaksin adalah 4,9 persen populasi. 

 

Indonesia masih jauh

Bayu menuturkan bahwa Indonesia masih membutuhkan waktu untuk menerapkan langkah-langkah yang diambil Singapura.

“Masih jauh. Vaksinasi saja baru 10-20 persen,” ujar dia.

Bayu menegaskan, saat ini Indonesia belum bisa disejajarkan dengan negara lain seperti Amerika Serikat atau Israel yang dapat menekan laju Covid-19.

Hal tersebut dikarenakan jumlah vaksinasi dan 3T yang dilakukan di Indonesia masih belum optimal.

Ia menambahkan, dibutuhkan peran masyarakat dalam membantu mencegah kasus meningkat.

“Dengan cara menjaga diri sendiri dan sekitar dengan disiplin protkes dan membatasi mobilitas serta membatasi kumpul kumpul yang tidak jelas tujuan dan tidak penting,” papar Bayu.

Update terkini kasus Covid-19 Indonesia, saat ini tercatat kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 2.135.998, dengan 1.859.961 orang telah pulih dan 57.561 lainnya meninggal dunia.

Baca juga: UPDATE 28 Juni: 20.694 Kasus Baru Covid-19, Indonesia Tertinggi Kedua di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mengenal Program Pesiar BPJS Kesehatan, Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Mengenal Program Pesiar BPJS Kesehatan, Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Tren
Jubir KPK Ali Fikri Mendadak Diganti Tessa Mahardika, Gara-gara Kritik Pimpinan?

Jubir KPK Ali Fikri Mendadak Diganti Tessa Mahardika, Gara-gara Kritik Pimpinan?

Tren
Cara Mencetak KK Secara Online, Tak Perlu ke Kantor Dukcapil

Cara Mencetak KK Secara Online, Tak Perlu ke Kantor Dukcapil

Tren
Alasan Anjing Peliharaan Melakukan Gerakan Memutar Sebelum Berbaring

Alasan Anjing Peliharaan Melakukan Gerakan Memutar Sebelum Berbaring

Tren
Jangan Salah Beli, Ini Ciri-ciri Hewan Kurban yang Sehat

Jangan Salah Beli, Ini Ciri-ciri Hewan Kurban yang Sehat

Tren
Dulu Dilarang, Kenapa MK Hapus Pasal yang Melarang Dinasti Politik?

Dulu Dilarang, Kenapa MK Hapus Pasal yang Melarang Dinasti Politik?

Tren
Perjalanan Kasus Kematian Akseyna UI: 9 Tahun Tak Terungkap, Polisi Akui Kesulitan

Perjalanan Kasus Kematian Akseyna UI: 9 Tahun Tak Terungkap, Polisi Akui Kesulitan

Tren
Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak di Pilgub Jatim 2024, Bagaimana dengan PDI-P?

Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak di Pilgub Jatim 2024, Bagaimana dengan PDI-P?

Tren
7 Gejala Chikungunya yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Demam dan Nyeri Sendi

7 Gejala Chikungunya yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Demam dan Nyeri Sendi

Tren
4 Suplemen yang Dapat Membahayakan Jantung, Salah Satunya Ekstrak Bawang Putih

4 Suplemen yang Dapat Membahayakan Jantung, Salah Satunya Ekstrak Bawang Putih

Tren
Banyak Aturan Ditunda Usai Tuai Penolakan, Pemerintah Dinilai Sembrono dalam Membuat Kebijakan

Banyak Aturan Ditunda Usai Tuai Penolakan, Pemerintah Dinilai Sembrono dalam Membuat Kebijakan

Tren
Apa Indikator Orang Gemuk Disebut Obesitas? Simak Tandanya Berikut Ini

Apa Indikator Orang Gemuk Disebut Obesitas? Simak Tandanya Berikut Ini

Tren
Duduk Perkara Anak Angelina Jolie-Brad Pitt Ingin Hapus Nama Keluarga dari Sang Ayah

Duduk Perkara Anak Angelina Jolie-Brad Pitt Ingin Hapus Nama Keluarga dari Sang Ayah

Tren
Pilihan Ikan untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi, Bantu Cegah Serangan Jantung

Pilihan Ikan untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi, Bantu Cegah Serangan Jantung

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 8-9 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 8-9 Juni 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com