Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal "Daddy Issue", Ini Penjelasan Psikolog

Kompas.com - 25/06/2021, 15:30 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Dalam hal ini, laki-laki yang melakukan kekerasan sudah gagal sebagai sosok suami sekaligus ayah. Anak-anak yang menyaksikan kekerasan akan mengalami trauma.

"Ayah jadi sosok yang tidak berdampak dalam hidupnya, atau sebaliknya bisa juga dia menjadi seperti ayahnya untuk balas dendam," tutur Tika.

Mencari sosok ayah

Lebih lanjut, Tika menyebut bahwa anak kemudian akan membandingkan sosok ideal seorang ayah yang ia dapat dari lingkungan luar.

Misalnya, sosok ideal yang dia tahu dari sekolah, ajaran agama, bahkan keluarga dan teman-temannya.

"Idealisme ayah ini bertentangan sekali dengan fakta ayah yang dia lihat di rumah kan. Di situlah kemudian mereka mulai membuat jarak, bahwa ayah yang benar gak seperti ini," jelas Tika.

Akhirnya, saat mulai tumbuh dewasa, anak itu akan mencari sosok ayah yang ideal menurutnya.

Pencarian sosok ayah ini memang tidak terbatas secara fisik, apakah itu laki-laki atau harus maskulin.

Baca juga: Viral, Video Mobil Goyang Saat Isi Bensin, Apa Sih Manfaatnya?

Penanganan

Dalam mencegah dan mengurangi dampak daddy issue, menurut Tika bisa dituangkan dalam hal positif, misalnya peringatan Hari Ayah.

Hari Ayah ini bisa sebagai bentuk penghormatan, promosi dan validasi peran ayah dalam keluarga.

"Daddy issue bisa dikaitkan dengan hal positif juga. Merayakan keayahan di tingkat atau level manapun, dalam artian bukan hanya ayah biologis," ujar Tika.

Adapun bagi seseorang yang ada masalah dengan daddy issue, bisa ditangani sesuai level keparahannya.

Jika belum terlalu parah, maka masalah ini bisa diatasi dengan bercerita ke teman dekat atau orang yang dipercaya.

"Kalau sudah level tengah ke tinggi, itu sudah harus ditangani profesional," ucap Tika.

Profesional yang dimaksud, yakni psikolog, pskiater, konselor dan orang-orang yang dia percaya, misalnya ustaz, ustazah, pastor, yang pendekatannya religius dan spriritual.

"Kalau levelnya sudah tinggi, penanganannya ya terapi, psikoterapi. Karena udah mulai melenceng gitu misalnya," imbuh Tika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com