Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Isolasi Mandiri di Tengah Puncak Pandemi Covid-19

Kompas.com - 19/06/2021, 12:15 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Angka kasus infeksi virus corona di Indonesia tengah mengalami peningkatan tajam dalam beberapa waktu terakhir.

Ada berbagai penyebab yang menjadi pemicu lonjakan kasus ini.

Penyebab itu di antaranya akumulasi kelalaian masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, kelonggaran kebijakan yang diterapkan pemerintah, dan menyebarkan penularan infeksi dari varian baru yang lebih menular.

Angka keterisian ruang perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit-rumah sakit berbagai kota pun turut meningkat tajam.

Baca juga: Dua Peralatan yang Penting Disediakan Saat Isolasi Mandiri Covid-19

Pasien Covid-19 yang layak untuk dirujuk ke rumah sakit adalah mereka yang memiliki gejala berat atau membutuhkan bantan perawatan medis.

Sementara, penderita yang hanya mengalami gejala ringan atau bahkan tanpa gejala (OTG) cukup menjalani isolasi, baik di lokasi yang disediakan pemerintah maupun secara mandiri.

Tips isolasi mandiri

Menghindari penuhnya layanan isolasi milik pemerintah di masa-masa sekarang, isolasi mandiri bisa menjadi opsi untuk dilakukan. Ada sejumlah hal yang penting untuk diperhatikan.

Hal ini seperti disampaikan epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, saat dihubungi pada Rabu (16/6/2021).

"Isolasi mandiri seharusnya tidak mandiri. Tapi ya tidak apa-apa lah mandiri, bisa, asal pertama harus dijaga kualitas isomannya ini," kata Dicky.

Menjaga kualitas isolasi mandiri maksudnya memastikan isolasi mandiri benar-benar sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan sehingga membawa dampak baik bagi penderita dan orang-orang di sekitarnya.

Baca juga: Daftar 5 Hotel di Jakarta untuk Isolasi Mandiri dengan Biaya Pemerintah

Disiplin 14 hari

Dicky menegaskan, isolasi mandiri harus dilakukan selama 14 hari penuh dengan disiplin tinggi.

Selama masa itu, pelaku isoman dilarang untuk meninggalkan area isolasinya.

"Lamanya harus 14 hari, enggak boleh kemana-mana selama menjalankan isolasi mandiri itu. Jadi jangan ada misalnya tiba-tiba 'saya mau periksa', keluar dari rumahnya. Itu salah," ujar Dicky.

Menurut dia, hal itu tidak hanya membahayakan orang lain, tetapi juga dirinya sendiri.

Lakukan pengujian pasif

Kedua, langkah pengujian atau testing. Dicky menekankan pentingnya dilakukan pengujian secara pasif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com