Per 31 Mei 2021, Indonesia mempunyai hampir 76 juta dosis vaksin yang siap digunakan.
Para peneliti China berencana mempelajari penggunaan vaksin Covid-19 dari Cansino Biologics sebagai suntikan pendorong bagi orang-orang yang telah diinokulasi dengan vaksin lain.
China belum menyetujui pencampuran dosis vaksin yang berbeda.
Namun, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China menyebutkan, pihaknya mempertimbangkan hal tersebut sebagai cara meningkatkan kemanjuran.
Sebanyak lima dari tujuh vaksin yang digunakan dalam kampanye vaksinasi China tidak aktif, menggunakan virus corona yang tak dapat bereplikasi dalam sel manusia.
Ini termasuk suntikan Sinovac dan dua vaksin dari Sinopharm.
Melansir CNA, suntikan CanSinoBIO menggunakan virus flu biasa yang dimodifikasi, atau dikenal sebagai adenovirus tipe-5 (Ad5), untuk membawa materi genetik dari protein virus corona ke dalam tubuh.
Sebanyak 300 orang dewasa sehat berusia 18-59 tahun akan dilibatkan dalam uji coba.
Beberapa peserta yang telah mendapatkan satu atau dua dosis vaksin tidak aktif akan menerima suntikan booster dari CanSinoBIO.
Sisanya akan diberikan vaksin Sinovac sebagai booster pendamping.
Proses uji coba ini tengah merekrut peserta, disponsori oleh otoritas pengendalian penyakit di Provinsi Timur Jiangsu.
Otoritas pengendalian penyakit di Jiangsu juga menjalankan uji coba yang menggabungkan dosis yang diproduksi oleh CanSinoBIO dan unit produk biologi Chongqing Zhifei.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.