Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPDB Jakarta 2021: Website Sempat Error, Wali Murid Protes, Ini Tanggapan Dinas Pendidikan

Kompas.com - 07/06/2021, 20:23 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Hari pertama pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) DKI Jakarta diwarnai dengan keluhan wali murid akibat gangguan atau error pada situs pendaftaran.

Keluhan wali murid itu dapat dilihat pada kolom komentar akun Instagram Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Senin (7/6/2021).

Merespons adanya gangguan itu, Disdik DKI Jakarta menghentikan sementara pengajuan akun PPDB mulai pukul 16.00 WIB sampai 18.00 WIB, Senin (7/6/2021).

Baca juga: Website PPDB Jakarta 2021 Error, Ini Penjelasan Disdik DKI

Penghentian pengajuan akun dilakukan untuk melakukan optimalisasi terhadap situs pendaftaran. Setelah optimalisasi selesai, pengajuan akun dapat kembali dilakukan.

Imbas dari gangguan itu, Disdik DKI Jakarta memperpanjang pendaftaran akun hingga 10 Juni 2021, pukul 14.00 WIB.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dinas Pendidikan DKI Jakarta (@disdikdki)

Keluhan wali murid

Kendati demikian, penghentian sementara pengajuan akun PPDB DKI Jakarta masih menuai keluhan dari wali murid.

Sebagian wali murid merasa dirugikan karena "terlambat" mendaftar. Padahal, waktu atau urutan pendaftaran menjadi salah satu poin dalam seleksi PPDB DKI Jakarta.

"Gimana mau balapan daftar. yg jelas kita dh rugi di waktu pendaftaran. padahal ini jg masuk point seleksi. enak yg udh bisa..dh menang satu langkah," komentar salah satu wali murid di unggahan Instagram Disdik DKI Jakarta, Senin (7/6/2021).

Menanggapi keluhan tersebut, Kasubag Humas Disdik DKI Jakarta Taga Radja memastikan, penghentian sementara pengajuan akun tidak akan merugikan siapapun.

"Jalur prestasi itu seleksinya adalah: pertama indeks prestasi akademik, kedua pilihan sekolahnya, ketiga baru waktu mendaftar," kata Taga saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/6/2021) malam.

Baca juga: Pendaftaran PPDB DKI Jakarta 2021 Diperpanjang hingga 10 Juni

Waktu pendaftaran bukan prioritas

Taga menjelaskan, sesuai skema tersebut, poin waktu mendaftar baru akan dipertimbangkan dalam seleksi, ketika terjadi kesamaan pada indeks prestasi akademik, dan pilihan sekolah.

"Yang dilihat itu indeks prestasinya dulu. Bukan waktu mendaftarnya," ujar Taga.

Sebagai contoh, apabila ada seorang calon peserta PPDB mendaftar di sekolah X dengan nilai 90. Ternyata, ada calon peserta lain yang juga mendaftar di sekolah yang sama dengan nilai sama.

Ketika terjadi kasus seperti itu, maka poin pertama yang dilihat adalah dari indeks prestasi. Jika indeks prestasi sama, maka dilihat dari poin kedua, pilihan sekolah.

Apabila calon peserta itu sama-sama memilih sekolah X pada pilihan pertama dari tiga pilihan sekolah, maka poin waktu pendaftaran baru akan digunakan sebagai pertimbangan.

"Jadi insya allah tidak merugikan. Jadi jangan khawatir. Tidak usah terlalu berlebihan ketakutannya. Yakinlah bahwa yang dipilih itu yang terbaik," kata Taga.

Baca juga: Jadwal Lengkap PPDB DKI Jakarta 2021 SD, SMP, SMA, dan SMK

Situs pendaftaran sudah bisa diakses

Taga memohon maaf atas nama Disdik DKI Jakarta kepada masyarakat, khususnya wali murid bilamana ada ketidaknyamanan pada proses pendaftaran PPDB tahun ini.

Dia menambahkan, saat ini situs pendaftaran PPDB DKI Jakarta sudah mulai bisa digunakan kembali, setelah sebelumnya dinonaktifkan selama 2 jam.

"Sekarang udah bisa diakses lagi. Bisa dipakai," kata Taga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com