Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tahun Melacak Ranjau Darat, Magawa Si Tikus Akhirnya Pensiun

Kompas.com - 07/06/2021, 07:53 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seekor tikus, namanya Magawa, telah menjadi hewan pengerat paling sukses yang dilatih dan diawasi oleh organisasi nirlaba Belgia, APOPO.

Magawa dilatih untuk menemukan ranjau darat dan memperingatkan petugas penanganan untuk memindahkan ranjau tersebut dengan aman.

Magawa dinyatakan pensiun setelah lima tahun mengendus ranjau darat dan persenjataan yang tidak meledak di Kamboja.

Pihak APOPO menyebutkan, alasan Magawa pensiun karena kemampuan melacaknya telah menurun.

"Meskipun masih dalam kondisi kesehatan yang baik, dia telah mencapai usia pensiun dan jelas mulai melambat. Ini sudah waktunya," ujar pihak APOPO, seperti dilansir dari BBC, Sabtu (5/6/2021).

Pawang Magawa, Malen, membenarkan hal itu. Malen mengatakan, Magawa saat ini berusia 7 tahun, dan kemampuannya menjadi menurun saat usia tua.

Oleh karena itu, Malen ingin menghormati Magawa.

Menurut APOPO, tikus berkantung raksasa Afrika seperti Magawa yang paling cocok untuk pembersihan ranjau darat.

Sebab, ukurannya memungkibkan mereka berjalan melintasi ladang ranjau tanpa memicu bahan peledak. Hewan tersebut juga mampu melakukannya lebih sering dan lebih cepat daripada manusia.

Akan tetapi, tikus jenis ini hanya dapat bertahan hidup hingga delapan tahun saja.

Awal bertemu Magawa

Dilansir dari The Guardian, Sabtu (5/6/2021), Magawa adalah bagian dari kelompok tikus yang dibiakkan untuk tujuan melacak ranjau darat.

Hewan ini lahir di Tanzania pada 2014. Pada 2016, Magawa pindah ke kota barat laut Kamboja, Siem Reap. Siem Reap merupakan rumah dari kuil Angkor yang terkenal.

Di kota itu, Magawa memulai pekerjaannya sebagai pelacak bom. Menurut informasi, Magawa memiliki berat 1,2 kilogram dengan panjang sekitar 70 centimeter.

Meskipun jauh lebih besar daripada spesies tikus lainnya, Magawa masih cukup kecil dan ringan sehingga ia tidak memicu ranjau jika berjalan di atasnya.

Tikus dilatih untuk mendeteksi senyawa kimia dalam bahan peledak, yang berarti mereka mengabaikan besi tua dan dapat mencari ranjau lebih cepat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com