Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Di media sosial Facebook beredar informasi yang menyebutkan kapal kargo yang terjebak di Terusan Suez mengangkut korban penculikan dan senjata.
Narasi tersebut disertai gambar kargo bertuliskan "Evergreen" beserta jumlah korban selamat dan meninggal.
Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut tidak benar alias hoaks.
Bagian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pengiriman, mengonfirmasi bahwa IMO tidak mengetahui informasi apa pun yang akan mendukung klaim bahwa Ever Given berkaitan dengan perdagangan manusia.
Informasi yang menyebutkan kapal kargo yang terjebak di Terusan Suez mengangkut korban penculikan dan senjata, diunggah oleh akun Facebook Hakim Waluyo.
Unggahan ini dibagikan pada Kamis (27/5/2021) pukul 14.34 WIB.
"1200 anak korban penculikan berhasil diselamatkan. Namun 1350 anak lainnya tak terselamatkan. Mereka dikurung dalam kontainer yang pengap, jauh dari nyaman dan sangat mengenaskan," tulis dia.
Unggahan itu menyebutkan, operasi senyap telah dijalankan dan penculikan ini didalangi oleh "para elit".
"Kapal juga mengangkut senjata pengubah cuaca, senjata, bom dan rudal. Juga ditemukan vaksin palsu yang sangat mematikan, hulu ledak nuklir. Semuanya sudah disita oleh aliansi militer global yang disebut white hats," tulis dia.
Narasi itu juga menyertakan gambar sebuah kapal kargo bertuliskan "Evergreen", disertai tulisan "1.200 anak diselamatkan", "1.350 anak ditemukan tewas", berbagai senjata dan vaksin palsu.
Dari penelusuran Kompas.com, informasi yang menyebutkan kapal kargo yang terjebak di Terusan Suez mengangkut korban penculikan dan senjata adalah salah.
Kapal kargo bertuliskan "Evergreen" diidentifikasi sebagai kapal kargo Ever Given yang terjebak di Terusan Suez pada 23 Maret 2021.
Kapal ini terjebak selama seminggu, kemudian berhasil dievakuasi pada 29 Maret 2021.
Mengenai informasi penculikan atau perdagangan manusia, Bagian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pengiriman mengatakan bahwa informasi ini salah.
Melansir Reuters, Organisasi Maritim Internasional (IMO) tidak menemukan bukti untuk mengklaim informasi mengenai perdagangan manusia pada kapal Ever Given di Terusan Suez.
"Saya dapat mengonfirmasi bahwa IMO tidak memiliki pengetahuan tentang informasi apa pun yang akan mendukung klaim apa pun bahwa Ever Given terkait dengan perdagangan manusia," demikian pernyataan PBB bagian keselamatan dan keamanan pengiriman, mengutip Reuters, 8 April 2021.
Sementara itu, Polaris, organisasi nirlaba anti-perdagangan manusia yang mengoperasikan Saluran Khusus Perdagangan Manusia Nasional AS yang juga bekerja sama dengan IMO, mengonfirmasi tidak menemukan adanya potensi perdagangan manusia.
"Saya dapat mengonfirmasi bahwa Perdagangan Manusia Nasional AS Hotline belum menerima laporan apa pun tentang potensi perdagangan (manusia) di Ever Given," Ayan Ahmed, spesialis komunikasi Polaris.
Informasi yang menyebut bahwa kapal Ever Given mengangkut senjata dan vaksin palsu juga salah.
"Dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada bahan atau perangkat nuklir yang dibawa oleh Ever Given. Evergreen Line secara tegas menyangkal terlibat dalam aktivitas ilegal dalam bentuk apa pun," kata juru bicara Evergreen Line.
Informasi yang menyebutkan kapal kargo yang terjebak di Terusan Suez mengangkut korban penculikan dan senjata adalah hoaks.
PBB dan organisasi anti perdagangan manusia tidak menemukan adanya bukti bahwa kapal Ever Given yang terjebak di Terusan Suez berkaitan dengan penculikan anak atau perdagangan manusia.
Evergreen Line juga mengonfirmasi tidak ada barang atau aktivias ilegal dalam kapal tersebut seperti disebutkan dalam unggahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.