KOMPAS.com - Di tengah tsunami Covid-19, kali ini India harus menghadapi wabah penyakit jamur hitam yang tak kalah mematikan.
Ibu kota India New Delhi bahkan mendirikan bangsal khusus untuk memerangi infeksi mucormycosis atau jamur hitam.
Munculnya penyakit ini menambah tekanan pada rumah sakit di India yang sudah berjuang dengan jumlah kasus harian Covid-19 tertinggi di dunia.
Pasien Covid-19 dengan sistem imun lemah dan pasien diabetes diketahui sangat rentan terhadap mucormycosis.
Baca juga: Infeksi Jamur Hitam di India: Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya
Apakah penyakit jamur hitam bisa muncul di Indonesia?
Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menjelaskan mucormycosis atau jamur hitam bukan penyakit baru, dan menurutnya sudah ada sejak abad ke-18.
"Mucormycosis bukan penyakit baru dan di Indonesia ada kasusnya walaupun jarang," kata Dicky pada Kompas.com, Minggu (23/5/2021).
Dicky mengatakan penularan jamur hitam tak terjadi dari orang ke orang, tapi dari menghirup spora.
Tingkat kematiannya bisa 54 persen, tapi juga tergantung dari tipe jamurnya dan bagian mana yang terdampak.
"Kondisinya bisa fatal apabila menyerang di otak," kata Dicky.
Penyakit ini menyerang berbagai organ tubuh seperti hidung, dagu, kening, bagian antara mata dan gigi, paru-paru, serta otak (paling parah).
Beberapa tandanya antara lain hidung kehitaman, sakit kepala, hidung tersumbat, keluarnya cairan dari hidung, nyeri di sinus, hidung berdarah, dan bengkak di wajah.
Baca juga: Mengapa Pesawat Umumnya Berwarna Putih? Ini 4 Alasannya