Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Presiden Joko Widodo Membolehkan Mudik pada Tahun 2021

Kompas.com - 01/05/2021, 21:30 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah unggahan di Facebook membagikan unggahan dengan narasi yang menyebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membolehkan mudik pada tahun 2021.

Sebuah akun mengunggah status disertai dengan narasi bahwa aturan ini menambah masalah karena mudik merupakan tradisi setahun sekali.

Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut tidak benar alias hoaks.

Pemerintah telah menetapkan larangan mudik Lebaran 2021. Aturan larangan mudik pun telah diterbitkan oleh Satuan Tugas Covid-19 dalam bentuk surat edaran.

Narasi yang beredar

Informasi yang menyebutKAN bahwa Jokowi membolehkan mudik tahun 2021, diunggah oleh akun Facebook Kapten Sultan di grup Facebook Kabar Rengel Terkini.

Unggahan ini dibagikan pada Jumat (30/4/2021) pukul 00.12.

Berikut nukilan narasi yang diunggah Kapten Sultan:
"KATANYA BAPAK IR H JOKOWI BOLEH MUDIK DI TAHUN 2021 TERIMAKASIH"

Ia mengunggah gambar dengan tulisan yang melengkapi narasi di atas, seperti terlihat pada tangkapan layar berikut ini:

Unggahan Facebook Kapten Sultan menyebut bahwa Presiden Joko Widodo membolehkan mudik tahun 2021.Facebook Kapten Sultan Unggahan Facebook Kapten Sultan menyebut bahwa Presiden Joko Widodo membolehkan mudik tahun 2021.

Penelusuran Kompas.com

Dari penelurusan Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tentang Jokowi yang membolehkan mudik 2021 adalah salah.

Dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, pada 16 April 2021, Jokowi dengan jelas menyampaikan bahwa pemerintah memutuskan untuk meniadakan mudik di tahun 2021.

Kebijakan ini ditetapkan pemerintah karena pertimbangan lonjakan kasus Covid-19 pada beberapa kali periode libur panjang.

Jika terus berulang dan dikhawatirkan ada lonjakan lebih tinggi jika mudik 2021 tidak dilarang.

"Untuk itu, sejak jauh-jauh hari pemerintah telah memutuskan untuk melarang mudik pada Lebaran kali ini. Keputusan ini diambil melalui berbagai macam pertimbangan, karena pengalaman tahun lalu terjadi tren kenaikan kasus setelah empat kali libur panjang," kata Jokowi.

Aturan larangan mudik tertuang dalam Surat Edaran Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah selama 6-17 Mei 2021.

Mudik memang jadi momentum untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman.

Akan tetapi, Jokowi mengatakan, keselamatan bersama lebih utama.

"Mari kita isi Ramadhan dengan ikhtiar memutus rantai penularan wabah demi keselamatan seluruh sanak saudara kita dan juga diri kita sendiri, dan seluruh masyarakat," tutur Jokowi.

Kesimpulan

Informasi mengenai Jokowi membolehkan mudik tahun 2021 adalah hoaks.

Jokowi telah menyampaikan alasan peniadaan mudik dan dikuatkan dengan surat edaran larangan mudik.

Pertimbangan keputusan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 setelah libur panjang seperti yang terjadi pada periode libur panjang sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com