"Nah ketika Nanggala kemarin tenggelam, ya mungkin terpukul juga gitu kan, sudah puluhan tahun di sana, dan sekarang kebetulan yang mungkin terlama juga yang masih hidup, yang lain sudah meninggal semua setelah adik saya," tambah Anton.
Anton meminta kepada pemerintah agar lebih memperhatikan nasib pasukan-pasukan khusus, seperti satuan kapal selam.
Setidaknya, para awak satuan-satuan khusus yang bergelut dengan maut itu disejajarkan dengan pegawai BUMN dalam segi hal kesejahteraan.
"Sementara bisa kita lihat, bukannya saya cemburu pada pegawai BUMN yang istilahnya risikonya sangat kecil, kemudian hari Sabtu-Minggu bisa berlibur dengan kelurga, gajinya juga berlipat-lipat, sepertinya kurang adil," ujar Anton.
"Boleh saja mereka bergaji besar, tetapi pasukan khusus gajinya juga harus lebih besar lagi. Kalau di satuan kapal selam itu kan cuma ratusan (krunya), masak enggak bisa ngopeni yang segitu, mohon perhatian khusus lah. Baik salary, rumah dinas disiapkan untuk yang sudah pensiun, ya pokoknya ada perhatian lebih gitu lah," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.