Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRI Nanggala-402, Awak Kapal Selam, hingga Kemampuan "Sea and Jungle Survival"

Kompas.com - 26/04/2021, 09:14 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Kemudian, prajurit masuk dalam proses uji pemilihan yang meliputi beberapa aspek hingga dinyatakan lulus dan masuk Pendidikan Calon Awak Kapal Selam (Dikcawakasel).

Usai mengikuti pendidikan, tidak serta merta bisa langsung masuk ke Satuan Kapal Selam, melainkan masih harus mengikuti pembekalan terlebih dulu.

Baca juga: KRI Nanggala-402, Perjalanan Korps Hiu Kencana, dan Motto Tabah sampai Akhir...

Setelah itu, baru bisa menjadi awak kapal selam yang sesungguhnya.

Salah satu contoh gambaran pembekalan itu seperti yang dilaksanakan oleh Satuan Kapal Selam Koarmatim (Satsel Koarmatim) yang dipimpin langsung oleh Komandan Satsel Koarmatim Kolonel Laut (P) Jeffri, S Sanggel, SH pada April 2012 silam.

Kegiatan tersebut menggambarkan bahwa kapal selam sedang menerima tugas untuk masuk ke daerah musuh guna mencari data-data intelijen.

Baca juga: Kilas Balik KRI Nanggala-402 hingga Dinyatakan Tenggelam...

Ketika sedang melaksankan tugas di daerah musuh, kapal selam mengalami kedaruratan sehingga tidak dapat diatasi lagi.

Akhirnya komandan kapal memerintahkan untuk melaksanakan peran peninggalan kapal, seluruh awak mempersiapkan diri untuk melaksanakan sea and jungle survival sampai datangnya bala bantuan.

Kemampuan sea and jungle survival

Di tengah sulitnya menempuh medan yang berat, mereka semua tertangkap oleh musuh dan ditahan di suatu tempat.

Ketika ditahan, para awak diinterogasi oleh lawan, disiksa dan dipaksa untuk mengaku dan membuka rahasia tugas, namun mereka tetap setia dan tidak membocorkan rahasia.

Akhirnya, dengan ketangkasan yang dimiliki para personel, mereka berhasil meloloskan diri lalu terjadilah pengejaran dan pendeteksian pada awak kapal yang melarikan diri itu.

Baca juga: 5 Fakta soal KRI Nanggala-402, Dijuluki Monster Bawah Laut hingga Dinyatakan Tenggelam

Sea and jungle survival merupakan bekal tambahan yang tidak kalah penting yang harus dikuasai dan dipahami oleh setiap personel dari Korps Hiu Kencana.

Tak heran bila semangat kepahlawanan yang ditorehkan dalam sejarah Korps ini merupakan kebanggaan bagi setiap individu dan kelompok di dalamnya, bahkan menjadi kebanggaan kita semua.

Dari berbagai tahapan serta gambaran yang sedemikian itu, menunjukkan tidaklah mudah untuk masuk dan menjadi satuan dengan semboyan "Tabah Sampai Akhir" itu.

Semoga saja Korps Hiu Kencana selalu setia dan hadir dengan sikap kepahlawanan dalam menjaga kedaulatan Republik Indonesia.

Baca juga: Simak, Apa Saja Syarat Kenaikan Pangkat Prajurit TNI?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Minum Kopi? Simak 4 Tips Berikut

Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Minum Kopi? Simak 4 Tips Berikut

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 9-10 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 9-10 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

Tren
23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com