Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti Mendalam "On Eternal Patrol" dari Tenggelamnya KRI Nanggala-402

Kompas.com - 25/04/2021, 19:45 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah ditemukannya sejumlah serpihan kapal, KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam pada Sabtu (24/4/2021).

Tenggelamnya kapal selam ini disebut dengan istilah subsunk.

Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa bukti kuat yang mengindikasi tenggelamnya KRI Nanggala-402 adalah adanya tumpahan minyak dan sejumlah bukti otentik.

"Pagi dini hari tadi merupakan batas akhir live support berupa ketersediaan oksigen di KRI Nanggala 402 selama 72 jam. Unsur-unsur TNI AL telah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala," katanya dalam konferensi pers, Sabtu.

Baca juga: Semboyan Wira Ananta Rudira Trending di Twitter, Ini Asal Usulnya

Hal ini diiringi dengan diumumkan status KRI Nanggala 402 sebagai "On Eternal Patrol".

Lantas, apa artinya?

Istilah dari perang dunia

Sampai pada Minggu (25/4/2021) pukul 13.30, tagar "On Eternal Patrol" bertengger di trending topic Twitter dengan 2.503 twit.

Disusul kata kunci #PrayforKRINaggala-402 dengan 25,4 ribu twit.

Pengumuman status oleh TNI AL ini tentu saja menjadi duka mendalam bagi masyarakat Indonesia.

Sebagai bentuk belasungkawa dan rasa hormat, warganet menggaungan istliah "On Eternal Patrol" atau dapat diartikan sebagai tugas selamanya (tidak kembali lagi).

Baca juga: Waspadai Pencurian Data KTP untuk Pinjaman Online, Berikut Cara Melindunginya

Berasal dari Perang Dunia II

Melansir wearethemighty.com, penggunaan istilah ini berasal dari Perang Dunia II, saat maraknya kapal selam yang karam. Baik akibat perang maupun kecelakaan.

Kapal selam itu berpatroli, meninggalkan pelabuhan dan tak pernah kembali. Ia disebut melakukan patroli abadi.

Sejak akhir Perang Dunia II, Amerika Serikat (AS) kehilangan empat kapal selam, yaitu USS Thresher (SSN 593), USS Scorpion (SSN 589), USS Cochino (SS 345) dan USS Stickleback (SS 415).

Tak hanya AS, kapal selam Rusia bernama Kursk pun karam dan menelan korban terbanyak sepanjang sejarah. Uni Soviet kehilangan 5 kapal selam.

Dari semua kapal selam yang hilang itu, butuh waktu yang tak singkat untuk menemukan kapal.

Kapal selam berpeluru kendali kelas "Twin Cylinder" Whiskey yang tenggelam pada 1961 membutuhkan waktu lebih dari tujuh tahun untuk ditemukan.

Adapun kapal USS Grayback baru berhasil ditemukan setelah ada di dasar laut selama 75 tahun.

Waktu yang terlampau lama, harapan yang masih tersisa, serta rasa hormat kepada awak kapal dihimpun menjadi satu frasa, On Eternal Patrol.

Baca juga: 4 Fakta Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala-402, dari Lokasi hingga Kronologi

Sublook, Submiss, dan subsunk

Dalam operasi pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 muncul istilah sublook, submiss, dan subsunk.

Melansir Kompas.com, Jumat (24/4/2021), Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudo Margono menjelaskan angkatan laut memiliki prosedur terencana untuk memeriksa dan memulai pencarian jika sebuah kapal selam berhenti melapor.

1. Sublook

Sublook merupakan istilah pencarian kapal selam. Ketika kapal selam berhenti melaporkan kondisi saat menyelam, maka diduga mengalami permasalahan.

KRI Nanggala-402 dinyatakan sublook pada Rabu (21/4/2021) pukul 05.15 WITA.

"Jam 05.15 kita mengadakan prosedur sublook yakni aksi yang dilaksakan jika kapal selam hilang kontak dan diduga mengalami permasalahan. Ini sudah sesuai prosedur," kata Yudo, Kamis (22/4/2021).

Baca juga: 4 Kapal Selam di Dunia yang Sempat Hilang dan Berhasil Ditemukan

2. Submiss

Setelah tiga jam pencarian dan tidak menemukan tanda-tanda keberadaan kapal selam, maka prosedur berganti menjadi submiss.

Submiss adalah status kapal selam hilang setelah tiga jam pencarian awal tak membuahkan hasil.

"Sehingga seluruh unsur yang melaksanakan pengamanan di luar untuk melaksanakan pencarian dan latihan kita tunda," lanjut Yudo.

3. Subsunk

Prosedur selanjutnya, setelah dinyatakan hilang dan tidak ditemukan dalam jangka waktu tertentu maka statusnya dinyatakan subsunk.

Subsunk adalah status kapal selam dinyatakan tenggelam.

Baca juga: [HOAKS] KRI Nanggala-402 Sudah Bisa Dihubungi

Penetapan status subsunk hanya bisa diumumkan setelah ada bukti otentik bahwa KRI Nanggala-402 tenggelam.

Misalnya seperti batas waktu kapasitas oksigen dalam kapal dalam kondisi blackout. Diperkirakan, oksigen di dalam KRI Nanggala-402 akan habis pada Sabtu pukul 03.00 WITA.

Kemudian, status subsunk diperkuat dengan berbagai bukti yang ditemukan, seperti serpihan kapal, pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, dan botol oranye pelumas periskop kapal selam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cara Memperkenalkan Bayi kepada Anjing Peliharaan

Cara Memperkenalkan Bayi kepada Anjing Peliharaan

Tren
5 Negara yang Tak Punya Bandara, Bagaimana Cara ke Sana?

5 Negara yang Tak Punya Bandara, Bagaimana Cara ke Sana?

Tren
Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Tren
Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com