Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Kesalahan dalam Menyeduh Teh

Kompas.com - 25/04/2021, 18:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Teh hangat enak disesap berlama-lama setelah tiba waktu berbuka puasa. Namun menyeduh teh, ternyata tak semudah yang dibayangkan. Ada beberapa kesalahan dalam menyeduh teh yang bisa membuat citarasa teh jadi kurang menggoda.

Masyarakat Indonesia sendiri terbiasa menyeduh teh dengan dua cara, yaitu tubruk dan celup.

Teh tubruk adalah seduhan tradisional yang terbilang lebih ribet. Karena kita harus memisahkan daun dan ampas teh dengan cairan teh yang ada ketika akan menyesapnya. 

Sedangkan teh celup, adalah cara seduhan teh yang lebih efisien. Karena daun teh ada di dalam kantung teh, sehingga kita tak perlu menyaringnya terlebih dahulu ketika akan mencicipnya.

Baca juga: 5 Bahan Teh Herbal Unik, Beberapa di Antaranya Bisa Meringankan Stres

Melansir dari laman Hufft ington Post, berikut adalah empat kesalahan yang sering dilakukan banyak orang dalam menyeduh teh:

1. Memanaskan ulang air yang sudah pernah dididihkan

Ketika terdesak ingin segera menyesap teh, kita pasti pernah secara tak sengaja memanaskan kembali air yang sudah ada di dalam poci atau panci.

Memanaskan air untuk tehUnplash/John Mark Smith Memanaskan air untuk teh

Memanaskan kembali air yang sudah pernah mendidih sebelumnya adalah larangan dalam teknik menyeduh teh. Air seperti ini bisa mempengaruhi citarasa teh.

Untuk seduhan teh terbaik, gunakan air dingin yang masih segar, yang belum pernah melalui proses perebusan sama sekali.

Alasannya, kita butuh banyak oksigen untuk mengeluarkan seluruh aroma dan citarasa teh. Dan air yang dididihkan ulang, sudah berkurang banyak kandungan oksigennya.

Baca juga: Teh Hijau, Berbagai Manfaat untuk Wajah dan Cara Penggunaannya

2. Menambahkan susu di akhir seduhan

Kesalahan kedua adalah menambahkan susu di akhir seduhan bukan di awal proses. 

Profesor Alan Mackie dari Leeds University mengatakan bahwa kekayaan citarasa teh didapatkan dari banyak zat alami yang terkandung di daun teh, termasuk di dalamnya adalah tannin.

Menambahkan susu ke dalam tehUnsplash/Katlyn Boone Menambahkan susu ke dalam teh

Menyeduh teh secara tradisional kemudian menambahkan susu di akhir proses, justru akan membuat tannin tak bisa keluar sehingga citarasa teh tak akan sempurna.

Ketika Anda memasukkan susu terlebih dahulu baru kemudian teh, protein dalam susu justru bisa dengan mudah mengikat tannin dan zat alami lainnya sehingga membuat teh Anda lebih wangi dan sedap.

Baca juga: Cara Buat Teh Rambut Jagung, Teh Herbal yang Kaya Manfaat

3. Menyeduh teh dengan air mendidih

Sama seperti kopi, menyeduh teh sebaiknya jangan menggunakan air yang tengah mendidih. Diamkan dulu beberapa saat, hingga suhu sedikit turun. Baru gunakan untuk menyeduh teh ala tubruk atau teh celup.

Menyeduh tehUnsplash/Oriento Menyeduh teh

Menyeduh teh dengan air mendidih hanya akan membakar daun teh yang ada. Dalam kondisi ini, citarasa original dari daun teh tak bisa Anda dapatkan.

4. Menggunakan sendok silver 

Beberapa orang yang memiliki sendok silver, biasa menyeduh tehnya menggunakan sendok koleksinya ini.

Padahal di air panas, silver bisa mengeluarkan reaksi khusus dan mencemari teh dengan kandungan logamnya.

Sendok khusus untuk tehUnsplash/Sara Johnston Sendok khusus untuk teh

Cara terbaik mengaduk teh adalah dengan sendok logam lain seperti stainless steel, yang tak begitu reaktif seperti sendok perak.

Nah, empat kesalahan di atas sebaiknya dihindari ketika Anda menyeduh teh. Agar nantinya bisa tersaji teh panas yang bercitarasa utuh dan juga menyehatkan tubuh.

Baca juga: Pisau, Sendok, dan Garpu Berkarat? Ini Penyebab dan Solusinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com