Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Puasa bagi Ibu Menyusui

Kompas.com - 17/04/2021, 12:00 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ibu tentu mengkhawatirkan kualitas air susunya (ASI) saat menjalankan puasa.

Timbul berbagai pertanyaan, apakah puasa dapat mempengaruhi kandungan nutrisi ASI pada ibu?

Bolehkah ibu menyusui tetap menjalankan puasa?

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Perempuan dan Anak (@kemenpppa)

Baca juga: Studi Mengungkap Antibodi Covid-19 Terbentuk dalam ASI Ibu Menyusui

Penelitian kualitas ASI

Melansir Gulf News, sebuah penelitian dilakukan di UEA di Klinik Perawatan Kesehatan Primer Muwajihi untuk mengetahui pengaruh puasa pada ASI.

Sampel ASI diambil dari ibu menyusui yang sehat, yang melakukan puasa Ramadhan dan setelah puasa berakhir.

Diketahui bahwa puasa tidak secara signifikan mempengaruhi tingkat makronutrien dalam ASI.

Makronutien adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar untuk pertumbuhan dan energi, seperti protein, karbohidrat, dan lemak.

Namun, puasa memang memengaruhi tingkat mikronutrien seperti magnesium, seng, dan kalium, tetapi ini menurut definisi hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil.

Baca juga: Ibu Menyusui yang Positif Covid-19 Tetap Aman Berikan ASI, Ini Panduannya

ASI secara teratur

Direktur Komite Eksekutif untuk Kampanye Emirat Ramah Bayi Sharjah dr Hessa Khalfan Al Ghazal memberikan penjelasan soal ASI.

Ia mengatakan, ASI sangat tahan banting, dan dapat mempertahankan nutrisi utamanya bahkan selama puasa.

Akan tetapi, dia menjelaskan bahwa tidak peduli apakah ibu berpuasa atau tidak, penting bagi dia untuk mempertahankan pola menyusui yang sama selama Ramadhan.

Ini untuk memberi bayi rasa kesinambungan dan ritme.

Baca juga: [HOAKS] Vaksin Covid-19 untuk Ibu Menyusui Berbahaya bagi Anak

Jaga nutrisi

Hessa menjelaskan, sangat penting bagi ibu menyusui untuk tetap terhidrasi.

Mereka harus memastikan volume ASI dan frekuensi menyusui mendekati normal.

"Jika seorang ibu memilih untuk berpuasa, sangat penting bagi dia untuk mengisi kembali nutrisinya dengan diet seimbang yang mencakup semua kelompok makanan utama saat dia berbuka setiap hari, dan kembali ke kebiasaan makan normalnya segera setelah Ramadhan," kata Hessa, seperti dikutip dari Gulf News.

Sebaliknya, ibu menyusui sebaiknya tidak berpuasa jika sedang menjalani resep obat, atau menderita kondisi serius.

Kondisi ini seperti migrain yang tidak terkontrol, masalah tekanan darah dan diabetes.

Melansir Momjunction.com, berikut 5 hal yang perlu diperhatikan ibu hamil saat berpuasa:

  • Pastikan pola makan dan menyusui yang baik. Jika ibu mengurangi beberapa jenis makanan tertentu, seperti daging, dari diet bisa ganti dengan suplemen.
  • Minum air yang banyak saat sahur dan buka puasa
  • Tunda akivitas berat. Jika bisa, cobalah tunda pekerjaan rumah yang menghabiskan banyak energi untuk nanti.
  • Istirahat yang cukup
  • Tetap perhatikan kondisi bayi

Baca juga: Ibu Hamil, Jangan Konsumsi Rumput Fatimah, Ini Pesan Dokter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com