Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Malang Termasuk Gempa Menengah di Zona Benioff, Apa Itu?

Kompas.com - 11/04/2021, 17:28 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Daryono mengatakan, adanya spektrum guncangan yang luas ini berkaitan dengan hiposenter gempanya yang cukup dalam.

Meski di Jawa banyak gunung berapi, Daryono menyebutkan, gempa ini mempunyai kemungkinan sangat kecil untuk dapat memicu aktifnya gunung api, kecuali gunung api tersebut memang sedang aktif.

"Jika gunung api sedang tidak aktif maka gempa tektonik akan sulit mempengaruhi aktivitas vulkanisme," ujar Daryono.

Selain itu, Daryono juga mengunggah grafik rentang perbedaan kedalaman antara gempa megathrust dengan gempa zona benioff melalui akun Twitternya, @DaryonoBMKG.

"Ini adalah diagram slab lempeng di zona subduksi untuk memberikan batas di mana gempa Megathrust dan di mana gempa Benioff, untuk dipahami," tulis Daryono dalam twit.

Arti dari grafik tersebut adalah fokus dari sumber gempa. Gempa megathrust itu kedalamannya dangkal karena terletak di bidang kontak antar lempeng.

Sementara, untuk zona benioff merupakan zona gempa lebih dalam di bawah zona megathrust di bawah 50 km.

Baca juga: 5 Fakta Gempa di Malang dan Selatan Jawa Timur Menurut Catatan BMKG

Gempa susulan

Pada Minggu (11/4/2021), terjadi gempa susulan di Malang sebanyak 9 kali.

Daryono mengatakan, gempa susulan ini memiliki magnitudo update 5,3 dengan episenter terletak di laut pada jarak 71 km arah selatan Kota Kepanjen, Malang dengan kedalaman 102 km.

Gempa susulan ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi atau patahan pada bagian Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi atau menunjam ke bawah Pulau Jawa. Mekanisme sumber gempa menunjukkan terjadinya pergerakan naik (thrust fault).

Menurut laporan BMKG, gempa susulan ini juga teasa di Pacitan, Wonogiri, Trenggalek, Nganjuk, Ponorogo, Blitar, Gunungkidul, Bantul, dan Kulonprogo.

Gempa susulan ini tidak berpotensi tsunami karena kekuatannya relatif kecil untuk dapat menjadi gempa pembangkit tsunami disamping memang hiposenternya yang cukup dalam, yaitu 102 km.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Kemenhan Buka 25.258 Formasi CASN 2024 untuk PPPK dan CPNS, Ini Rinciannya

Kemenhan Buka 25.258 Formasi CASN 2024 untuk PPPK dan CPNS, Ini Rinciannya

Tren
Fitur, Manfaat, dan Cara Penggunaan Aplikasi Kawal Haji Kementerian Agama

Fitur, Manfaat, dan Cara Penggunaan Aplikasi Kawal Haji Kementerian Agama

Tren
Mengenal Program Pesiar BPJS Kesehatan, Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Mengenal Program Pesiar BPJS Kesehatan, Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com